bacakoran.co - tragedi solok selatan, sumatera barat kembali mengguncang indonesia.
sebanyak 40 penambang emas ilegal tertimbun longsor di kawasan nagari sungai abu, kecamatan hiliran gumanti, kabupaten solok.
hingga saat ini, badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) setempat telah mengonfirmasi bahwa 15 korban ditemukan , sementara 25 orang lainnya masih hilang dan dalam pencarian intensif.
menurut kepala bpbd solok, irwan effendi, proses evakuasi dihadapkan pada berbagai tantangan berat.
akses menuju lokasi bencana sangat sulit, di mana tim penyelamat harus menempuh perjalanan sekitar 8 jam dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi khusus untuk melewati medan terjal dan berbukit.
kondisi jalan yang berbahaya membuat evakuasi berjalan lambat.
"medan menuju lokasi sangat berat. hanya orang-orang setempat yang familiar dengan daerah ini dan menggunakan motor modifikasi yang bisa mencapai lokasi dengan aman. sinyal juga sangat minim, sehingga sulit bagi kami untuk mendapatkan informasi yang terus-menerus dari lapangan," ujar irwan effendi dalam wawancara dengan kompas tv.
dari 15 korban tewas yang ditemukan, 11 orang telah berhasil dievakuasi dan dibawa ke posko terdekat di pusat nagari.
sementara itu, empat korban lainnya masih berada di lokasi menunggu evakuasi lebih lanjut.
tim evakuasi yang terdiri dari bpbd, tni, polri, dan relawan setempat terus berupaya mencari korban lainnya yang tertimbun.
sejauh ini, tercatat 25 orang masih tertimbun material longsor.
tim pencari terus bekerja meski menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan alat berat dan kondisi alam yang tidak bersahabat.
selain itu, tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka, meski belum dapat dipastikan apakah luka yang dialami tergolong ringan atau berat.
dugaan kuat menyebutkan bahwa lokasi longsor adalah area emas ilegal.
namun, pihak bpbd belum memberikan konfirmasi lebih lanjut mengenai aktivitas ilegal tersebut.
tambang ilegal memang kerap menjadi masalah serius di wilayah solok dan sekitarnya, karena selain tidak berizin.
kegiatan ini sering kali dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para pekerja dan faktor lingkungan, yang berujung pada bencana seperti longsor.
selain medan yang sulit, sinyal telekomunikasi yang minim di area tambang juga menyulitkan proses koordinasi dan komunikasi antara tim penyelamat dan posko pusat.
sejak bencana terjadi pada kamis sore, berlangsung lambat karena tim harus beradaptasi dengan cuaca dan kondisi geografis yang ekstrim.
"kami masih kesulitan mendapatkan informasi yang akurat dari lapangan. sinyal telepon seluler sangat buruk di lokasi bencana, sehingga update data korban sering kali terlambat kami terima," tambah irwan effendi.
upaya pencarian para korban masih terus dilakukan.
tim penyelamat berusaha memaksimalkan waktu dan alat yang tersedia untuk segera mengevakuasi yang masih tertimbun.
masyarakat setempat juga turut membantu proses pencarian dengan memberikan informasi terkait medan sekitar yang cukup berbahaya.
bencana longsor ini menambah daftar panjang tragedi yang terjadi di tambang ilegal di indonesia.
pemerintah daerah dan pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan tegas terkait aktivitas tambang ilegal yang tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga merenggut banyak .
kita doakan semoga para korban yang masih hilang segera ditemukan, dan proses evakuasi berjalan lancar tanpa kendala lebih lanjut.