bacakoran.co

Miris! Seorang Siswa MTS di Blitar Tewas Usai Dilempar Sebilah Kayu Berpaku Oleh Gurunya

Siswa MTS di Blitar Tewas Usai Dilempar Sebilah Kayu Berpaku Oleh Gurunya-Disway.id-

BACAKORAN.CO - Viral di media sosial seorang guru diduga melempar sebilah kayu kepada siswanya hingga tewas.

Kejadian tragis itu terjadi di MTS Plus Al Mahmud yang terletak di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Dari informasi yang beredar peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar minggu lalu.

Terduga pelaku diketahui berinisial U salah seorang warga Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

BACA JUGA:Terungkap! Identitas 5 Jenazah Remaja yang Ditemukan Tewas di Kali Bekasi, Polda Metro Jaya Angkat Suara

BACA JUGA:Tabrakan Sepeda Motor, ASN Pemkot Lubuklinggau Tewas

U merupakan seorang tenaga pengajar sekaligus kerabat pemilik yayasan MTS Plus Al Mahmud.

Sementara korbannya berinisial K merupakan seorang siswa berumur 14 tahun, warga Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok.

Menurut salah satu tenaga pengajar di MTS Plus Al Mahmud, U diduga melempar korban dengan sebilah kayu berpaku, karena korban kedapatan masih nongkrong dengan teman-temannya saat memasuki waktu Sholat Dhuha.

“Masuk waktu dhuha tapi anak-anak masih main badminton. Mungkin emosi atau apa. Katanya bermaksud melempar ke tanah, agar bubar. Ternyata malah kena kepala siswa,” jelas tenaga pengajar yang tak bersedia disebutkan namanya itu.

BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Sopir Truk Tewas Terjepit

BACA JUGA:Masih Muda Sering Mengeluh Masalah Ekonomi, Eh Ditemukan Tewas Tergantung

Akibatnya, paku pada sebilah kayu tersebut mengenai dan menancap di bagian belakang kepala korban, hingga tak sadarkan diri seketika.

“Dilempar lalu menancap ke bagian sini (kepala belakang). Seketika langsung gak sadar anaknya,” terangnya.

Miris! Seorang Siswa MTS di Blitar Tewas Usai Dilempar Sebilah Kayu Berpaku Oleh Gurunya

Chairil

Chairil


bacakoran.co -  di media sosial diduga melempar sebilah kayu kepada siswanya hingga tewas.

kejadian tragis itu terjadi di yang terletak di desa bacem, kecamatan ponggok, kabupaten blitar.

dari informasi yang beredar peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar minggu lalu.

terduga diketahui berinisial u salah seorang warga desa mantenan, kecamatan udanawu, kabupaten blitar.

merupakan seorang tenaga pengajar sekaligus kerabat pemilik yayasan mts plus al mahmud.

sementara korbannya berinisial merupakan seorang siswa berumur 14 tahun, warga desa dadaplangu, kecamatan ponggok.

menurut salah satu tenaga pengajar di mts plus al mahmud, u diduga melempar dengan sebilah kayu berpaku, karena korban kedapatan masih nongkrong dengan teman-temannya saat memasuki waktu sholat dhuha.

“masuk waktu dhuha tapi anak-anak masih main badminton. mungkin emosi atau apa. katanya bermaksud melempar ke tanah, agar bubar. ternyata malah kena kepala siswa,” jelas tenaga pengajar yang tak bersedia disebutkan namanya itu.

akibatnya, paku pada sebilah kayu tersebut mengenai dan menancap di bagian belakang kepala korban, hingga tak sadarkan diri seketika.

“dilempar lalu menancap ke bagian sini (kepala belakang). seketika langsung gak sadar anaknya,” terangnya.

korban kemudian dibawa ke rsud srengat untuk diberikan penanganan pertama.

sayangnya, menurut pihak yang mengantar, sangat lamban.

akhirnya, korban pun dirujuk ke rsud kabupaten kediri.

“maksud saya, ini kan masalah nyawa. korban dibawa ke rsud srengat sekitar jam 07.00 wib. namun baru ditangani jam 14.00 wib,” ujarnya.

media ini berusaha mengkonfirmasi ke pihak kepolisian setempat.

kapolsek ponggok akp sujarwo saat dikonfirmasi menyebutkan, kasus ini sedang dalam penanganan polres blitar kota.

“kasus sudah dilimpahkan ke polres. karena ini menyangkut anak dibawah umur,” jelasnya.

tragedi ini merupakan kesekian kalinya kasus kematian siswa di area sekolah, dibawah naungan kementerian agama (kemenag).

seakan tak belajar dari kesalahan, kemenag kabupaten blitar seolah membiarkan kasus demi kasus terus berulang.

ini tentu memperparah cacatan buruk dunia pendidikan dibawah naungan kemenag kabupaten, dibayang-bayangi perilaku pembullyan dan kekerasan, membuat lingkungan sekolah terasa tidak aman.*

Tag
Share