bacakoran.co

Tragis! Kronologi Santri Tewas Dilempar Kayu Berpaku di Ponggok Blitar, Sempat Koma 2 Hari Sebelum Meninggal

Kronologi Tragis Santri Tewas Dilempar Kayu Berpaku di Ponggok Blitar--Ist

Paman korban, Iqwal Ricky Susanto, menyampaikan bahwa Mka mengalami kondisi yang sangat parah dan harus mendapatkan perawatan intensif.

“Ketika kami tiba di RSUD Srengat, kami melihat kondisi Mka sudah kritis dan dia dirawat di ruang IGD. Dia sempat drop dan harus diberi oksigen oleh tim medis,” ungkap Iqwal.

BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Sopir Truk Tewas Terjepit

BACA JUGA:Geger! Mahasiswi UIN Raden Fatah Ditemukan Tewas di Kos dengan Hidung Berdarah

Di RSUD Kediri, dokter berencana untuk melakukan operasi, tetapi harus menunggu sampai kondisi Mka stabil.

Sayangnya, harapan untuk kesembuhan tidak terwujud. Mka dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 17 September 2024, sekitar pukul 08.00 WIB.

Iqwal menjelaskan bahwa Mka tinggal bersama neneknya.

Sementara kedua orang tuanya sudah bercerai. Ibunya bekerja di Taiwan dan ayahnya di Malaysia.

BACA JUGA:Tragis! Seorang Ibu di Labuhanbatu Utara Tega Aniaya Bayi 18 Hari Hingga Tewas, Begini Kronologinya

BACA JUGA:Tabrakan Sepeda Motor, ASN Pemkot Lubuklinggau Tewas

Mka mulai belajar di pondok pesantren tersebut sejak kelas 3 SD dan saat ini berada di kelas 8.

Peristiwa tragis ini menimbulkan kecaman dan keprihatinan dari masyarakat.

Banyak yang mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki kejadian ini dan memastikan keadilan bagi korban.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di lingkungan pendidikan.

Tragis! Kronologi Santri Tewas Dilempar Kayu Berpaku di Ponggok Blitar, Sempat Koma 2 Hari Sebelum Meninggal

Ainun

Ainun


bacakoran.co -  seorang santri di pondok pesantren di kecamatan ponggok, kabupaten blitar, jawa timur, memicu sorotan publik setelah insiden tragis ini terjadi pada minggu, 15 september 2024.

kejadian ini menggemparkan masyarakat, terutama keluarga dan teman-teman santri, yang tidak menyangka bahwa aktivitas sederhana bisa berujung .

sekitar pukul 06.00 wib, para santri sedang berolahraga setelah melaksanakan salat subuh.

di tengah kegembiraan tersebut, seorang ustaz mengingatkan para santri untuk segera mandi, mengingat akan ada jam kunjungan orang tua dan pelaksanaan salat duha.

meski telah diingatkan, beberapa santri tetap melanjutkan permainan mereka, yang mencakup olahraga bola dan voli. 

ketika santri tidak menggubris peringatan tersebut, ustaz mengambil tindakan yang sangat tidak .

ia melemparkan sebatang kayu yang ternyata memiliki paku menancap di ujungnya.

kayu tersebut mengenai bagian belakang kepala korban, yang saat itu bernama mka, menyebabkan ia langsung terjatuh tidak sadarkan diri.

setelah insiden tersebut, mka segera dilarikan ke rsud srengat untuk mendapatkan perawatan.

namun, kondisi korban sangat kritis, sehingga harus dirujuk ke rsud kabupaten kediri untuk penanganan yang lebih lanjut.

paman korban, iqwal ricky susanto, menyampaikan bahwa mka mengalami kondisi yang sangat dan harus mendapatkan perawatan intensif.

“ketika kami tiba di rsud srengat, kami melihat kondisi mka sudah kritis dan dia dirawat di ruang igd. dia sempat drop dan harus diberi oksigen oleh tim medis,” ungkap iqwal.

di rsud kediri, dokter berencana untuk melakukan operasi, tetapi harus menunggu sampai kondisi mka stabil.

sayangnya, harapan untuk kesembuhan tidak terwujud. mka dinyatakan dunia pada selasa, 17 september 2024, sekitar pukul 08.00 wib.

iqwal menjelaskan bahwa mka tinggal bersama neneknya.

sementara kedua orang tuanya sudah bercerai. ibunya bekerja di taiwan dan ayahnya di malaysia.

mka mulai belajar di pondok pesantren tersebut sejak kelas 3 sd dan saat ini berada di kelas 8.

peristiwa tragis ini menimbulkan kecaman dan keprihatinan dari masyarakat.

banyak yang mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki kejadian ini dan memastikan keadilan bagi korban.

hingga saat ini, pihak masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di lingkungan pendidikan.

aktivitas fisik yang seharusnya menjadi sarana kebugaran dan kebersamaan, dapat berujung fatal jika tidak dilakukan dengan bijak.

keluarga korban dan masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.

dengan beredarnya berita ini, diharapkan akan ada langkah konkret dari pihak terkait untuk mencegah serupa di kemudian hari.

serta memberikan dukungan kepada keluarga mka dalam menghadapi kehilangan yang begitu mendalam.

Tag
Share