Batu Bara Nggak Laku Lagi? Produksi di Eropa Menurun, Harga Longsor!
Harga batu bara dunia turun signifikan hingga 3,3 persen dalam tiga hari perdagangan terakhir, menyusul berkurangnya produksi batu bara di Eropa.--istimewa
Pada beberapa hari di bulan Agustus, pembangkit listrik tenaga batu bara mencapai hingga 15 persen dari campuran energi nasional.
Namun, selama beberapa minggu di musim semi, pembangkit ini sama sekali tidak beroperasi, sehingga secara keseluruhan produksi lignit turun secara drastis dalam hitungan tahunan.
BACA JUGA:Pecah Rekor, 3 Negara Ini Penyumbang Terbesar Kapasitas PLTU Batu Bara Dunia, Ada Indonesia?
BACA JUGA:Harga Minyak, Batu Bara dan Emas Kompak Anjlok, Apa Sebab?
Selama sembilan bulan pertama 2024, produksi listrik dari batu bara tercatat sebesar 2,34 TWh, menurun tajam sebesar 30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Pembangkit listrik di Yunani telah berhenti beroperasi selama 1.575 jam, atau sekitar 24 persen dari total waktu operasional.
Menteri Energi Inggris, Michael Shanks menyatakan jika mereka memiliki utang budi kepada generasi terdahulu sebagai sebuah bangsa.
Inggris, yang menjadi tempat kelahiran industri batu bara, kini menjadi ekonomi besar pertama yang secara resmi menghentikan penggunaannya.
BACA JUGA:Pacu Kapasitas Angkut Batu Bara Jadi 52 Juta Ton, PTBA Bangun Fasilitas Baru, Apa Tuh?
"Ini adalah momen luar biasa dalam sejarah kita, karena revolusi industri Inggris dimulai dari batu bara," ujar Lord Deben, mantan Sekretaris Lingkungan Inggris terlama dilansir dari CNBC Indonesia.
Pembangkit listrik tenaga batu bara pertama di dunia, Holborn Viaduct, didirikan oleh Thomas Edison pada tahun 1882 di London, yang membawa penerangan ke jalan-jalan ibu kota.
Dari akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, batu bara menjadi sumber energi utama di Inggris, menggerakkan rumah dan berbagai bisnis di negara tersebut.