bacakoran.co

5 Fakta Mengejutkan Ratusan Warga Keracunan Massal Usai Mengikuti Pengajian di Desa Krecek Kediri

Fakta mengejutkan ratusan warga keracunan massal usai mengikuti pengajian di desa Krecek Kediri--

Salah satu yang mencurigakan adalah makanan yang diterima korban berasal dari seseorang di luar panitia acara pengajian.

Menurut Siswo, jemaah yang berjumlah sekitar 3.000 orang ini menerima makanan dari orang yang bukan bagian dari Majelis Ta'lim dan Sholawat Syubbanus Salimiyyah, penyelenggara acara.

Ratusan jemaah mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan ini.

4. Gejala Mual, Lemas dan Muntah Setelah Konsumsi Minuman

BACA JUGA:Ngeri, Beli Pertalite Rp 30 Ribu Lalu Siramkan ke Tubuh dan Nyalakan Korek Api, Sahdana Meregang Nyawa

BACA JUGA:News Info! Gempa Bumi Berkekuatan 3.8 Magnitudo Mengguncang Jayapura, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Korban keracunan, Nur, seorang jemaah dari Kecamatan Kayen, bercerita bahwa dirinya bersama anaknya mulai merasakan gejala seperti mual, lemas dan muntah setelah meminum susu yang dibagikan.

Gejala tersebut muncul sekitar 20 menit setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang mereka terima.

5. Warga Lain Pingsan Mendadak

Agus, pedagang asongan yang berada di sekitar lokasi pengajian, juga mengalami kejadian serupa.

BACA JUGA:Heboh! Diduga Terlibat Skandal Spa Plus-plus, Sarnanitha Jadi Tersangka Hingga Terancam 12 Tahun Penjara

BACA JUGA:Seleksi PPPK 2024 Tanpa Passing Grade! Ini Bocoran Sistem Penilaian dan Cara Lulusnya Gaes!

Istrinya pingsan setelah meminum minuman yang diberikan oleh seseorang.

Beberapa saat setelah meminumnya, istri Agus merasa mual, lemas, dan akhirnya nyaris pingsan.

Banyak jemaah lain yang mengeluhkan gejala serupa sebelum acara pengajian utama dimulai.

Tragedi ini menjadi perhatian serius.

BACA JUGA:BMKG: Gempa Bumi Berkekuatan 2.8 Magnitudo Guncang Wilayah Kendari, Masyarakat Diimbau Waspada Sususlan!

5 Fakta Mengejutkan Ratusan Warga Keracunan Massal Usai Mengikuti Pengajian di Desa Krecek Kediri

Melly

Melly


bacakoran.co - tragedi massal mengejutkan warga kediri saat peringatan maulid nabi di desa krecek, kecamatan badas.

ratusan jemaah pengajian dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi makanan yang diduga menyebabkan .

berikut adalah fakta-fakta yang wajib kamu ketahui!

fakta-fakta tentang keracunan massal di kediri 

1. ratusan warga tumbang, dua rs jadi tujuan utama

kapolsek pare, akp siswo adi, mengonfirmasi bahwa lebih dari seratus warga dirawat di dua rumah sakit besar, yakni rskk dan rs hva toelungredjo. dikutip dari (03/10/24)

keracunan massal ini terindikasi terjadi setelah mereka mengonsumsi makanan yang diberikan saat acara. 

2. korban masih terus berdatangan hingga dini hari

dari pantauan langsung, pihak rumah sakit terlihat sibuk menangani korban yang terus berdatangan hingga dini hari.

bahkan, hingga pukul 01.30 wib, warga masih berdatangan dan langsung dibawa ke igd.

mobil ambulans tampak bolak-balik mengantar pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

3. makanan dari orang tak dikenal, bukan panitia

salah satu yang mencurigakan adalah makanan yang diterima korban berasal dari seseorang di luar panitia acara pengajian.

menurut siswo, jemaah yang berjumlah sekitar 3.000 orang ini menerima makanan dari orang yang bukan bagian dari majelis ta'lim dan sholawat syubbanus salimiyyah, penyelenggara acara.

ratusan jemaah mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan ini.

4. gejala mual, lemas dan muntah setelah konsumsi minuman

korban keracunan, nur, seorang jemaah dari kecamatan kayen, bercerita bahwa dirinya bersama anaknya mulai merasakan gejala seperti mual, lemas dan muntah setelah meminum susu yang dibagikan.

gejala tersebut muncul sekitar 20 menit setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang mereka terima.

5. warga lain pingsan mendadak

agus, pedagang asongan yang berada di sekitar lokasi pengajian, juga mengalami kejadian serupa.

istrinya pingsan setelah meminum minuman yang diberikan oleh seseorang.

beberapa saat setelah meminumnya, istri agus merasa mual, lemas, dan akhirnya nyaris pingsan.

banyak jemaah lain yang mengeluhkan gejala serupa sebelum acara pengajian utama dimulai.

tragedi ini menjadi perhatian serius.

warga diimbau untuk lebih waspada terhadap makanan yang diterima, terutama saat menghadiri acara besar seperti pengajian.

sebelumnya, sempat viral di media sosial ratusan warga diduga keracunan seusai sholawatan di kediri.

atas kejadian tersebut pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan menemukan sejumlah barang bukti.

pihak kepolisian menemukan berbagai macam produk kedaluwarsa di gudang penyimpanan makanan dan minuman yang diduga telah meracuni ratusan warga jemaah sholawatan di desa krecek, kecamatan badas, kabupaten kediri, jawa timur, pada rabu 2 oktober 2024.

kapolres kediri akbp bimo ariyanto mengungkapkan selain menemukan berbagai macam  yang berbahaya, petugas juga menemukan dugaan praktik kecurangan.

"makanan-minuman yang tersimpan di gudang ini rata-rata kedaluwarsa dan diduga diganti dengan tanggal baru dan diedarkan ke masyarakat," ungkap bimo.

bimo juga menjelaskan,  makanan-minuman itu dicek dalam keadaan tertata, tetapi sangat mencurigakan.

bimo menilai seluruh produk terbungkus kemasan, tetapi sejumlah makanan-minuman itu tidak terlihat seperti produk baru.

bersama sejumlah petugas lainnya, bimo membuka kemasan makanan-minuman dan diketahui sudah melebihi batas tanggal kedaluwarsa.

"memang ada beberapa yang sangat mencurigakan mulai dari kemasannya yang sudah tidak sempurna dan tanggal kedaluwarsanya terlihat ada yang sudah hilang ataupun sudah melewati masa kedaluwarsanya atau tidak layak konsumsi," terangnya.

pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan atas kasus tersebut, perkembangan kasus juga akan dilakukan lebih lanjut.

"pemilik sedang dalam pemeriksaan," pungkasnya.

diberitakan sebelumnya, ratusan warga mengalami keracunan saat menghadiri acara sholawatan di desa krecek, kecamatan badas, kabupaten , pada selasa 1 oktober 2024 malam.

keseluruhan korban telah dilarikan ke  hva dan rskk.

akibat  itu, acara sholawatan juga dibubarkan.

Tag
Share