bacakoran.co

Starbucks Ultimatum Karyawan: Wajib Ngantor atau Siap-Siap Dipecat!

Starbucks Corp berikan peringatan kepada karyawan korporat untuk wajib masuk kantor minimal tiga hari per minggu mulai Januari 2025. Jika menolak, maka bisa dikenakan sanksi PHK alias pemecatan.--tripadvisor/ist

“Kami mendukung para pemimpin untuk menegakkan tanggung jawab tim terhadap kebijakan kerja hybrid yang ada,” ujar perusahaan dalam pernyataan resmi dilansir dari bloomberg technoz, hari ini, Selasan (29/10/2024).

Starbucks menjadi perusahaan terbaru yang mengadopsi pendekatan tegas dalam kebijakan kembali ke kantor.

BACA JUGA:Starbucks Makin Terpuruk, Setelah Gerakan BDS dan Demo Karyawan, Kini Digugat atas Tudingan Ini..

BACA JUGA:Pencinta Starbucks? Ini Dia 7 Racikan Kopi Yang Rekomended, Tinggal Request ke Barista

Sejalan dengan tren di beberapa perusahaan besar.

Bulan lalu, CEO Amazon Andy Jassy menginstruksikan karyawan untuk bekerja dari kantor lima hari per minggu mulai Januari.

Meski Amazon sebelumnya mengizinkan kerja dari rumah dua hari dalam seminggu.

Dell Technologies pun mengumumkan karyawan yang memilih tetap bekerja dari jarak jauh tidak akan memenuhi syarat untuk promosi.

BACA JUGA:Harus Bangga , Kopi Indonesia Jadi Salah Satu Bahan Baku Starbucks dan Nescafe

BACA JUGA:Runtuhnya Raksasa Boeing: Utang Menggunung, Produksi Macet, hingga PHK Massal!

Sementara bank-bank di Wall Street memperingatkan kerja dari rumah bisa menghambat karier.

Namun, menurut perusahaan keamanan Kastle Systems, banyak kantor di kota-kota besar AS masih setengah kosong dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.

Menariknya, beberapa perusahaan melihat kebijakan kembali ke kantor sebagai cara terselubung untuk mendorong pengunduran diri sukarela.
Survei dari BambooHR menemukan satu dari empat eksekutif mengakui harapan adanya pengunduran diri setelah kebijakan ini diterapkan.

Namun, sering kali justru pekerja berpengalaman yang mengundurkan diri karena kebijakan tersebut, membuat perusahaan kehilangan talenta berharga.

BACA JUGA:Industri Otomotif Ngadat, 3 Produsen Mobil Ternama Ini Lakukan PHK Massal

Starbucks Ultimatum Karyawan: Wajib Ngantor atau Siap-Siap Dipecat!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – ancaman dilayangkan kepada karyawan korporat yang tidak mematuhi kebijakan masuk kantor minimal tiga hari per minggu.

peringatan ini disampaikan menyusul akan diberlakukannya "proses standar" untuk memastikan karyawan memenuhi kewajiban kerja di kantor mulai januari mendatang.

hal ini tertuang dalam memo internal salah satu divisi perusahaan.

dalam memo itu, tercantum konsekuensi dari ketidakpatuhan ini bisa berujung pada phk.

langkah ini menunjukkan peningkatan dalam penerapan aturan kerja hybrid di starbucks, sekitar dua bulan sejak brian niccol diangkat sebagai ceo.

sebelumnya, niccol menyatakan karyawan dapat bekerja di mana saja asalkan tetap produktif.

meski ia berpendapat biasanya kantor adalah tempat terbaik.

starbucks menegaskan ekspektasi kerja hybrid tetap berlaku, dengan pengecualian bagi waktu libur, cuti sakit, atau perjalanan bisnis.

karyawan pun bisa mengajukan pengecualian atas dasar gangguan fisik, mental, atau disabilitas lainnya.

kebijakan ini berlaku untuk sekitar 3.500 karyawan korporat, sementara sebagian besar tenaga kerja starbucks bekerja di gerai-gerainya.

“kami mendukung para pemimpin untuk menegakkan tanggung jawab tim terhadap kebijakan kerja hybrid yang ada,” ujar perusahaan dalam pernyataan resmi dilansir dari bloomberg technoz, hari ini, selasan (29/10/2024).

starbucks menjadi perusahaan terbaru yang mengadopsi pendekatan tegas dalam kebijakan kembali ke kantor.

sejalan dengan tren di beberapa perusahaan besar.

bulan lalu, ceo amazon andy jassy menginstruksikan karyawan untuk bekerja dari kantor lima hari per minggu mulai januari.

meski amazon sebelumnya mengizinkan kerja dari rumah dua hari dalam seminggu.

dell technologies pun mengumumkan karyawan yang memilih tetap bekerja dari jarak jauh tidak akan memenuhi syarat untuk promosi.

sementara bank-bank di wall street memperingatkan kerja dari rumah bisa menghambat karier.

namun, menurut perusahaan keamanan kastle systems, banyak kantor di kota-kota besar as masih setengah kosong dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.

menariknya, beberapa perusahaan melihat kebijakan kembali ke kantor sebagai cara terselubung untuk mendorong pengunduran diri sukarela.
survei dari bamboohr menemukan satu dari empat eksekutif mengakui harapan adanya pengunduran diri setelah kebijakan ini diterapkan.

namun, sering kali justru pekerja berpengalaman yang mengundurkan diri karena kebijakan tersebut, membuat perusahaan kehilangan talenta berharga.

awal tahun lalu, puluhan pekerja korporat starbucks menandatangani surat terbuka sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan kerja hybrid yang diterapkan perusahaan.

pengaturan kerja ceo niccol yang berbasis di california dan melakukan perjalanan sejauh 1.000 mil ke seattle dengan jet korporat juga menuai kritik dari beberapa karyawan.

dalam memo yang sama, starbucks menyatakan kebijakan hari selasa sebagai hari wajib ke kantor untuk semua karyawan di kantor pusat kini dihapus.

harapannya kehadiran ditentukan di tingkat tim masing-masing.

Tag
Share