Indonesia Jadi Magnet Baru! 15 Investor Tekstil China Siap Relokasi Pabrik, Ada yang Minat Akuisisi Sritex?
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ungkap jika ada 15 investor tekstil China siap relokasi pabrik ke Indonesia.--istimewa
“Ini kesempatan baik yang perlu dimanfaatkan Indonesia,” tegasnya.
Menurut Airlangga, 15 investor tekstil tersebut akan segera tiba di Indonesia, meski belum ada komitmen investasi.
BACA JUGA:Pabrik Tekstil Banyak Tutup dan PHK Karyawan, BPS Catat Ekspor Malah Meningkat, Kok Bisa?
“Saat ini mereka masih melakukan survei. Nilai investasinya belum dipastikan,” katanya.
Selain itu, para investor mengharapkan Indonesia segera menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau “EU CEPA”.
Mereka menginginkan perlakuan perdagangan yang setara dengan Vietnam di pasar Eropa dan Amerika.
Adapun, ekspor dari Vietnam ke Eropa dan Amerika memiliki tarif bea masuk nol persen.
BACA JUGA:Warga Panik! Pabrik Tekstil Terbakar di Gunung Putri Bogor, Takut Merambat ke Rumah...
BACA JUGA:Industri Tekstil dan Kekecewaan terhadap Konsistensi Pemerintah
Sementara Indonesia masih dikenai bea hingga 16-20 persen.
“Jadi, penandatanganan EU CEPA ini akan menguntungkan,” ujar Airlangga.
Dalam kesempatan itu, Airlangga pun menegaskan jika dari 15 calon investor tersebut, tidak ada satu pun yang menunjukkan minat untuk mengakuisisi PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex.
Diketahui, Sritex merupakan perusahaan tekstil lokal yang diputus pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang.