bacakoran.co

Heboh! PRMPC Boikot Rumah Makan Padang yang Berada di Cirebon, Ini Alasannya

Rumah Makan Padang di Cirebon di Boikot Karena Harga Makanannya Terlalu Murah-Instagram: @infopadang_-

BACAKORAN.CO - Rekaman video berdurasi 38 detik yang menunjukkan penghilangan tulisan 'Masakan Padang' dari sebuah rumah makan di Desa Sukadana, Cirebon, menjadi perbincangan panas di dunia maya.

Video ini menjadi viral karena memperlihatkan adanya persaingan tidak sehat di antara pelaku usaha kuliner.

Ternyata, rumah makan tersebut menjual makanan dengan harga yang tidak masuk akal, yaitu hanya Rp 9.000 untuk satu porsi.

Erlinus Tahar, sebagai Penasihat PRMPC, memastikan bahwa insiden boikot rumah makan yang terjadi memang benar adanya.

BACA JUGA:Pembobol Gudang Milik Ketua Komisi Yudisial RI Diantar Keluarga Menyerahkan Diri ke Polisi

BACA JUGA:Mobil Advokat Terbakar, Korban Menduga Ada Unsur Teror Terkait Perkara yang Ditangani

Beliau juga menyatakan bahwa fenomena rumah makan Padang dengan harga murah mulai berkembang sejak tahun 2021 atau 2022.

Beliau menegaskan bahwa tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk memastikan agar persaingan bisnis, khususnya di sektor kuliner, tetap berlangsung secara adil.

Erlinus menegaskan bahwa mereka tidak membatasi kebebasan berwirausaha di sektor kuliner Padang, namun beliau menekankan pentingnya menjaga kestabilan harga pasar agar tidak merugikan pelaku usaha lain, termasuk rumah makan.

"Kami tidak melarang orang dari luar Minang berjualan Nasi Padang. Tapi, kalau harganya Rp 9.000 dengan ayam, itu terlalu murah," ujarnya.

BACA JUGA:Heboh! Ditemukan 16 Bagian Kerangka Manusia di Palembang, Identitas Korban Masih Misterius

BACA JUGA:Tragis! Ibu di Sumatera Utara Tega Habisi Nyawa Anak Kandung Gara-Gara Tak Dinafkahi Suami

Sebuah video beredar di media sosial yang memperlihatkan dua orang sedang mencopot papan nama 'Masakan Padang' dari sebuah rumah makan.

Tindakan ini menarik perhatian publik karena dianggap sebagai bentuk protes terhadap praktik persaingan bisnis yang tidak fair, terutama di sektor kuliner.

Heboh! PRMPC Boikot Rumah Makan Padang yang Berada di Cirebon, Ini Alasannya

Nurul

Nurul


bacakoran.co - rekaman video berdurasi 38 detik yang menunjukkan penghilangan tulisan 'masakan padang' dari sebuah di desa sukadana, cirebon, menjadi perbincangan panas di dunia maya.

video ini menjadi viral karena memperlihatkan adanya persaingan tidak sehat di antara pelaku usaha kuliner.

ternyata, rumah makan tersebut menjual makanan dengan harga yang tidak masuk akal, yaitu hanya rp 9.000 untuk satu porsi.

erlinus tahar, sebagai penasihat prmpc, memastikan bahwa rumah makan yang terjadi memang benar adanya.

beliau juga menyatakan bahwa fenomena rumah makan padang dengan harga murah mulai berkembang sejak tahun 2021 atau 2022.

beliau menegaskan bahwa tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk memastikan agar persaingan bisnis, khususnya di sektor kuliner, tetap berlangsung secara adil.

erlinus menegaskan bahwa mereka tidak membatasi di sektor kuliner padang, namun beliau menekankan pentingnya menjaga kestabilan harga pasar agar tidak merugikan pelaku usaha lain, termasuk rumah makan.

"kami tidak melarang orang dari luar minang berjualan nasi padang. tapi, kalau harganya rp 9.000 dengan ayam, itu terlalu murah," ujarnya.

sebuah video beredar di media sosial yang memperlihatkan dua orang sedang mencopot papan nama 'masakan padang' dari sebuah rumah makan.

tindakan ini menarik perhatian publik karena dianggap sebagai bentuk protes terhadap praktik persaingan bisnis yang tidak fair, terutama di sektor kuliner.

warganet memberikan beragam respons terhadap peristiwa rumah makan yang diboikot ini, dengan beberapa di antaranya mengkritik tindakan tersebut.

"kalau masalah harga murah jadi masalah, itu malah memperburuk citra minang," ucap komentar netizen.

erlinus tahar, sebagai perwakilan prmpc, menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki yang membatasi siapa pun yang ingin membuka usaha masakan padang, seperti halnya rumah makan lainnya.

namun, beliau juga menyampaikan keprihatinannya terkait dengan semakin maraknya persaingan harga yang tidak sehat di sektor kuliner rumah makan padang.

menurutnya, harga jual yang terlalu murah bisa berdampak buruk bagi kelangsungan usaha pedagang tradisional dan dapat merusak reputasi masakan rumah makan padang secara keseluruhan.

"kami negosiasi, dan akhirnya pemilik setuju mencopot tulisan 'masakan padang'," ucap erlinus.

dia juga menyatakan bahwa fenomena rumah makan dengan harga murah semakin berkembang di cirebon, dengan beberapa pengusaha yang datang dari luar daerah, seperti bandung dan jakarta.

ketua harian ikatan keluarga minang (ikm), andre rosiade, menyatakan bahwa tidak ada bagi pihak non-minang untuk membuka rumah makan padang, sekaligus memberikan komentarnya mengenai fenomena ini.

"hak setiap warga negara untuk boleh berjualan nasi padang," tegasnya melalui akun x resminya.

andre menjelaskan bahwa lisensi ikm bukanlah syarat wajib, melainkan merupakan upaya untuk memastikan konsistensi cita rasa khas masakan padang di setiap rumah makan.

"lisensi itu dalam rangka memastikan cita rasa yang autentik," ucapnya.

Tag
Share