bacakoran.co - (persero) tbk baru-baru ini dikabarkan menutup sejumlah kantor cabangnya. langkah ini diambil seiring dengan penguatan transformasi digital yang sedang dilakukan oleh bank ini.
sunarso, direktur utama , menjelaskan bahwa layanan dari kantor cabang yang ditutup tersebut dialihkan kepada agen-agen brilink yang tersebar di berbagai warung.
transformasi ini adalah bagian dari tahapan kedua yang disebut brivolution 2.0. tujuannya adalah menjadikan bri sebagai grup perbankan paling berharga di asia tenggara dan pelopor inklusi keuangan.
sunarso menegaskan bahwa inklusi adalah kunci dalam fase ini.
"penutupan cabang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam inklusi keuangan. agen brilink diharapkan dapat memastikan terjadinya ekonomi berbagi dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif," jelas sunarso dalam acara money talks power lunch di cnbc indonesia.
sunarso mengungkapkan bahwa menunjukkan bahwa banyak masyarakat indonesia yang belum sepenuhnya beralih ke layanan digital.
banyak yang masih nyaman menggunakan layanan perbankan melalui agen.
"orang masih enggan ke bank, mereka lebih senang bertransaksi di warung-warung dekat rumah. ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan kehadiran fisik dan sentuhan personal masih tinggi," tambahnya.
agen brilink berfungsi seperti kantor cabang bri, namun dalam bentuk yang lebih fleksibel seperti warung atau toko kelontong. tujuannya adalah menjangkau masyarakat lebih luas dan mendalami inklusi keuangan, terutama di daerah yang sulit dijangkau layanan bank formal.
saat ini, jumlah agen sudah mencapai 1.022.000 di seluruh indonesia, meningkat pesat dari sekitar 75.000 agen pada tahun 2015.
dari sisi bisnis, agen ini juga menguntungkan. tahun lalu, bri menerima fee sebesar rp1,5 triliun dari agen brilink.
sunarso menjelaskan bahwa agen-agen ini mendapatkan fee sekitar dua kali lipat dari yang diterima bri, karena porsi yang lebih besar diberikan kepada mereka.
total fee yang diraup agen brilink diperkirakan mencapai rp2,5 triliun hingga rp3 triliun.
hal ini menunjukkan bahwa layanan fisik masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat indonesia.
volume transaksi melalui agen brilink selama 2023 mencapai rp1.427 triliun, sementara hingga september tahun ini sudah mencapai rp1.170 triliun.
"itulah kehadiran bri dengan agen dengan merelakan menutup sebagian cabang-cabangnya dan bisa tetap melayani masyarakat justru lebih dalam, lebih luas, dan kemudian lebih menjangkau masyarakat lebih banyak. dan ternyata transaksi lewat warung-warung itu volumenya sangat besar," tutup sunarso.