bacakoran.co

Hasil Evaluasi Uji Coba, Kereta Tanpa Rel Otonom di IKN Dikembalikan ke China, Ada Apa?

Otorita IKN kembalikan kereta tanpa rel otonom ke China setelah hasil evaluasi menunjukkan penggunaan sistem tersebut belum berfungsi optimal.--istimewa

BACAKORAN.CO – Hasil uji coba menunjukkan penggunaan sistem kereta tanpa rel otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) belum berfungsi optimal.

Atas dasar itu pulalah, Otorita IKN memutuskan mengembalikan kereta tanpa rel otonom ke China.

Adapun, trem otonom ini merupakan hasil kerja sama antara Otorita IKN dengan perusahaan asal China, Norinco, dan produsen kereta terkemuka, CRRC.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menjelaskan, hasil evaluasi Proof-of-Concept (PoC) memperlihatkan bahwa sistem otonom trem belum berjalan baik di lingkungan uji coba IKN.

BACA JUGA:Keren, Kereta Tanpa Rel di IKN Siap Diuji Coba, Cek Jadwalnya!

BACA JUGA:Basuki Hadimuljono Batal Pensiun! Kini Resmi Dilantik Presiden Prabowo Jadi Kepala OIKN

"Hasil dari penilaian menunjukkan bahwa sistem otonom trem ini belum berfungsi optimal," ungkap Ali.

Keputusan untuk mengembalikan kereta, terang Ali, didasarkan pada kerja sama evaluasi dengan beberapa kementerian dan lembaga.

Hal ini mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2024 tentang Dukungan Percepatan Uji Coba dan Unjuk Kerja (Proof of Concept) Trem Otonom di IKN.

Di mana Otorita IKN bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan dan evaluasi kereta tanpa rel ini.

BACA JUGA:Jokowi: Keppres IKN Biar Prabowo yang Teken, Kenapa? Ini Alasannya!

BACA JUGA:Kabar Terbaru Rencana PNS Pindah ke IKN, Mulai Kapan? Ini Kata Menteri Anas!

Apabila sistem ini tidak memenuhi kinerja yang diharapkan, pihak Norinco akan diminta untuk menarik kembali kereta sesuai ketentuan dalam perjanjian.

“Jika tidak memenuhi kinerja yang diharapkan, kita akan meminta Norinco untuk menarik unit kereta tersebut ke China,” tegasnya.

Hasil Evaluasi Uji Coba, Kereta Tanpa Rel Otonom di IKN Dikembalikan ke China, Ada Apa?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – hasil uji coba menunjukkan penggunaan sistem atau autonomous rail transit (art) di belum berfungsi optimal.

atas dasar itu pulalah, otorita ikn memutuskan mengembalikan kereta tanpa rel otonom ke china.

adapun, trem otonom ini merupakan hasil kerja sama antara otorita ikn dengan perusahaan asal china, norinco, dan produsen kereta terkemuka, crrc.

deputi bidang transformasi hijau dan digital otorita ikn, mohammed ali berawi menjelaskan, hasil evaluasi proof-of-concept (poc) memperlihatkan bahwa sistem otonom trem belum berjalan baik di lingkungan uji coba ikn.

"hasil dari penilaian menunjukkan bahwa sistem otonom trem ini belum berfungsi optimal," ungkap ali.

keputusan untuk mengembalikan kereta, terang ali, didasarkan pada kerja sama evaluasi dengan beberapa kementerian dan lembaga.

hal ini mengacu pada instruksi presiden nomor 2 tahun 2024 tentang dukungan percepatan uji coba dan unjuk kerja (proof of concept) trem otonom di ikn.

di mana otorita ikn bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan dan evaluasi kereta tanpa rel ini.

apabila sistem ini tidak memenuhi kinerja yang diharapkan, pihak norinco akan diminta untuk menarik kembali kereta sesuai ketentuan dalam perjanjian.

“jika tidak memenuhi kinerja yang diharapkan, kita akan meminta norinco untuk menarik unit kereta tersebut ke china,” tegasnya.

sebagai bagian dari pengembangan teknologi di ikn, poc dilakukan di kawasan inti pusat pemerintahan (kipp) nusantara dengan dua jalur uji yang meliputi area kemenko 1-4 dan jalan sumbu kebangsaan barat dan timur.

jalur ini menggunakan konsep "mixed traffic," di mana trem otonom berbagi jalan dengan kendaraan lain.

meski ikn masih dalam tahap pembangunan, tim poc menyelesaikan evaluasi dengan fokus pada keselamatan dan infrastruktur jalan.

berdasarkan hasil ini, mereka merekomendasikan penggunaan teknologi art sebagai transportasi publik dengan catatan jika sistem ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut agar mencapai kinerja optimal sesuai standar.

evaluasi independen dilakukan oleh tim ahli yang terdiri dari pakar transportasi dan teknologi otonom dari tiga universitas terkemuka di indonesia, serta asosiasi dan praktisi industri.

tim ini dipimpin oleh prof. dr. ir. sigit pranowo dari universitas indonesia, bersama sejumlah pakar lainnya, untuk memastikan evaluasi dilakukan objektif dan sesuai dengan kebutuhan ekosistem ikn.

kegiatan poc berlangsung dari 10 september hingga 22 oktober 2024, dengan fokus pada peningkatan operasional, adaptasi fitur keselamatan, dan pembaruan sistem komunikasi agar sesuai standar keamanan siber di ikn.

Tag
Share