bacakoran.co - brasil digemparkan oleh ledakan yang mengguncang kompleks mahkamah agung pada rabu (13/11) malam.
insiden tersebut kini diselidiki sebagai aksi teroris.
meski motifnya masih belum jelas, otoritas setempat mencurigai adanya kaitan dengan pemberontakan terhadap presiden luiz inacio lula da silva pada tahun lalu.
pelaku, francisco wanderley luiz (59) di lokasi kejadian setelah membawa bahan peledak yang memicu ledakan di pintu masuk gedung mahkamah agung.
ledakan lain juga berasal dari mobil yang diparkir di kompleks tersebut.
penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa luiz, anggota partai liberal (pl) yang dipimpin mantan presiden jair bolsonaro, telah merencanakan aksi ini selama berbulan-bulan.
dilansir bacakoran.co dari (15/11/24), kepala kepolisian federal brasil, andrei passos rodrigues, dalam konferensi pers menyebut luiz bertindak sendirian.
“ menyewa tempat strategis dekat mahkamah agung untuk mempersiapkan aksinya. di lokasi tersebut, ditemukan pesan-pesan yang mendukung kekerasan terhadap supremasi hukum demokratis,” ungkap rodrigues.
luiz juga diketahui menyimpan simpati terhadap pemberontakan januari 2023, di mana pendukung bolsonaro mencoba menggulingkan pemerintahan lula.
namun, rodrigues menegaskan bahwa aksi ini bukan insiden terisolasi, melainkan bagian dari gerakan ekstremis yang semakin aktif.
insiden ini terjadi hanya beberapa hari sebelum brasil menjadi tuan rumah ktt g20 di rio de janeiro pada 18-19 november 2024.
pertemuan itu akan dihadiri para pemimpin dunia seperti presiden as joe biden dan presiden china xi jinping. keamanan di brasil kini diperketat untuk memastikan kelancaran acara tersebut.
pasukan penjinak bom sempat bekerja semalaman untuk mengevakuasi jenazah luiz dan memindahkan detonator yang ia bawa.
ledakan ini menjadi pengingat bahwa ancaman ekstremisme masih nyata di brasil, bahkan saat negara tersebut bersiap menjadi sorotan dunia.
mantan presiden jair bolsonaro, yang sering dikaitkan dengan gerakan ekstremis di brasil, mengecam keras aksi ini melalui media sosial.
ia menyebut insiden tersebut sebagai peristiwa terisolasi dan menyerukan dialog untuk melindungi demokrasi.
namun, insiden ini kembali menyoroti polarisasi politik di brasil yang semakin tajam sejak lula da silva kembali menjabat sebagai presiden.
banyak pihak mendesak pemerintah untuk mengambil langkah lebih tegas dalam menangani ekstremisme dan memastikan supremasi hukum tetap tegak.
sementara penyelidikan masih berjalan, otoritas berharap dapat mengungkap motif di balik aksi ini.
dengan pemblokiran rencana lebih besar yang mungkin tengah dirancang, fokus kini tertuju pada penegakan hukum yang transparan dan upaya mencegah gerakan ekstremis lainnya.
kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga stabilitas dan demokrasi, terutama di tengah tantangan keamanan jelang peristiwa global seperti ktt g20.