bacakoran.co

Viral! Gumpalan Putih Mirip Awan Kinton Jatuh ke Tanah di Kalimantan Tengah, Begini Kata BMKG

Viral gumpalan putih mirip awan kinton jatuh ke tanah Kalimantan Tengah--Suara.com

Sebab, awan merupakan kumpulan tetesan air atau kristal es yang sangat kecil dan ringan, sehingga akan tetap melayang bdi atmosfer dengan bantuan arus udara. 

Partikel awan biasanya menguap sebelum mencapai tanah karena perubahan lingkungan. 

BACA JUGA:Gerak Cepat! Polres Tanggamus Lampung Ungkap 5 Kasus Judi dan 3 Diantara Judol, 16 Tersangka Diringkus

BACA JUGA:Menyayat Hati! Siswi Kelas 1 SD Diperkosa Sampai Tewas, Sang Ibu Hamil 9 Bulan Tak Kuasa Melihat Jasad Anak

Fenomena dalam video diduga bukan awan alami, melainkan hasil kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas teknis. 

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pelepasan gas bertekanan tinggi dari aktivitas tambang, yang didukung oleh suhu rendah dan kelembapan tinggi.

Sehingga menciptakan kondisi ideal untuk pembentukan uap kondensasi.

Fenomena ini terlihat seperti awan yang turun atau jatuh karena gumpalan uap atau gas tersebut bergerak menuju area lebih rendah. 

BACA JUGA:Anies Baswedan Bertemu Cagub dan Cawagub Jakarta Pramono Anung - Rano, Ini Tanggapan PDIP

BACA JUGA:Kasus Suap Jalur Kereta, KPK Tetapkan Pejabat BPK sebagai Tersangka

Hal ini disebabkan oleh gravitasi atau densitasnya yang lebih berat dibandingkan udara di sekitarnya, sehingga menciptakan ilusi awan yang jatuh ke permukaan.

"Uap atau gas ini sering kali lebih padat daripada awan alami, sehingga tampak seperti bisa disentuh atau dipegang. Namun, ini hanyalah efek visual, karena sebenarnya yang terlihat hanyalah gumpalan uap yang bersifat sementara,​​​​​" jelasnya.

BMKG menegaskan bahwa fenomena tersebut tidak berbahaya dan bersifat sementara. 

Masyarakat, khususnya yang berada di sekitar lokasi penemuan, tidak perlu khawatir karena kejadian ini bukan pertanda adanya gangguan alam.

Viral! Gumpalan Putih Mirip Awan Kinton Jatuh ke Tanah di Kalimantan Tengah, Begini Kata BMKG

Ayu

Ayu


bacakoran.co - viral di media sosial sebuah video menujukan fenomena langka yang disebut dengan "anak awan" alias yang terlihat jatuh ke daratan dan bisa dipegang. 

terlihat dalam video tersebut awan kinton jatuh kedaratan, dan nampak sekumpulan orang tengah mengerumuni gumpalan putih seperti awan yang jatuh dari langit tergeletak di tanah. 

tak sedikit, netizen pun mengaitkan kemunculan awan itu dengan awan kinton milik son goku. 

awan putih tersebut ditemukan oleh para pekerja pertambangan di muara tuhup, murung raya, kalimantan tengah. 

dalam video lebih dari satu menit menunjukkan awan jatuh dan tersebar di media sosial pada jumat (15/11/2024). 

badan meteorologi klimatologi dan geofisika (bmkg) menjelaskan bahwa benda putih yang terlihat seperti awan jatuh di kabupaten murung raya, kalimantan tengah, bukanlah awan sungguhan. 

benda tersebut diduga hanya gumpalan uap yang mengambang dan perlahan turun ke tanah. 

"fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan," kata direktur meteorologi publik bmkg andri ramdhani di jakarta, dilansir dari laman tvonenews.com, sabtu (16/11). 

andri mengatakan bahwa awan tidak bisa jatuh ke permukaan sebagai gumpalan padat. 

hal ini dikarenakan partikelnya sangat dingan dan tersebar dengan kerapatan rendah. 

sebab, awan merupakan kumpulan tetesan air atau kristal es yang sangat kecil dan ringan, sehingga akan tetap melayang bdi atmosfer dengan bantuan arus udara. 

partikel awan biasanya menguap sebelum mencapai tanah karena perubahan lingkungan. 

dalam video diduga bukan awan alami, melainkan hasil kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas teknis. 

hal ini kemungkinan disebabkan oleh pelepasan gas bertekanan tinggi dari aktivitas tambang, yang didukung oleh suhu rendah dan kelembapan tinggi.

sehingga menciptakan kondisi ideal untuk pembentukan uap kondensasi.

ini terlihat seperti awan yang turun atau jatuh karena gumpalan uap atau gas tersebut bergerak menuju area lebih rendah. 

hal ini disebabkan oleh gravitasi atau densitasnya yang lebih berat dibandingkan udara di sekitarnya, sehingga menciptakan ilusi awan yang jatuh ke permukaan.

"uap atau gas ini sering kali lebih padat daripada awan alami, sehingga tampak seperti bisa disentuh atau dipegang. namun, ini hanyalah efek visual, karena sebenarnya yang terlihat hanyalah gumpalan uap yang bersifat sementara,​​​​​" jelasnya.

bmkg menegaskan bahwa tersebut tidak berbahaya dan bersifat sementara. 

masyarakat, khususnya yang berada di sekitar lokasi penemuan, tidak perlu khawatir karena kejadian ini bukan pertanda adanya gangguan alam.

Tag
Share