BACAKORAN - Pebanguan Flyover Bantaian atau jalan layang yang berada di Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan selesai.

Bahkan  flyover yang pembangunannya sempat tersendat akibat  insiden ambruknya elektrik girder launcher pada Maret 2024 lalu itu saat ini sedang dalam proses uji coba.

Informasi itu diungkap Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim, Akhmad Junaini kepada media Kamis 21 November 2024.

"Proses pembangunannya sudah selesai namun untuk peresmiannya belum ada informasi lebih lanjut. Selain itu masih ada yang harus dilengkapi,"katanya.

Dia menegaskan, itu ujicoba itu dilakukan untuk mencegah kemacetan pada Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

BACA JUGA:Alat Pemasang Girder Jembatan Fly Over Tebing Bantaian Muara Enim Ambruk, Sejumlah Pekerja Tertimpa

BACA JUGA:2 Orang Meninggal Dunia dan 9 Terluka Tertimpa Alat Pemasang Girder Jembatan Fly Over yang Roboh di Sumsel

"Dengan selesainya Flyover Bantaian,  maka perlintasan sebidang (perlintasan rel kereta api dengan jalan raya) yang ada di Kabupaten Muara Enim berkurang, mudah-mudahan dapat memperlancar arus lalu lintas dan mengurangi resiko kecelakaan,"katanya.

"Terlebih lagi Perlintasan Bantaian itu termasuk perlintasan tanpa palang pintu. Selama ini  hanya ada relawan yang merupakan warga setempat," katanya.

Dia berharap pembangunan flyover juga dilakukan untuk perlintasan sebidang lainnya yang ada di Kabupaten Muara Enim. "Semoga permasalahan lalu lintas bisa teratasi," harapnya.

Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryati mengatakan bahwa saat ini Flyover Bantaian sedang dilakukan uji coba. "Kami belum bisa berkomentar banyak terkait itu, karena yang mengerjakan dari kementrian PUPR," ucapnya.

BACA JUGA:Mendesak, Kabupaten Ini Usulkan Bangun Fly Over Di 8 Perlintasan Sebidang, Alasannya Masuk Akal

BACA JUGA:Ini Dia 4 Wakil Indonesia di Perempat Final China Masters 2024

Sementara itu diketahui pembanguan Flyover Bantaian merupakan Proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pembangunan konstruksi Flyover Bantaian memiliki tantangan tersendiri karena dibangun diatas perlintasan kereta api dengan lalulintas yang cukup tinggi. Untuk menjamin keselamatan, pekerjaan hanya dapat dilakukan saat KA tidak melintas.

Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor  dibantu PT KAI untuk mengatur  window time atau jeda waktu. Informasinya setiap hari hampir ada 80 kali kereta api yang melintas dari dua arah.  Ketika ada kereta melintas para pekerja menghentikan  pekerjaannya.

Sementara itu, jika Flyover Bantaian telah resmi di gunakan, di perkirakan kemacetan lalulintas di beberapa perlintasan sebidang lainnya yang tak jauh dari Kecamatan Gunung Megang bakal bertambah parah.

BACA JUGA:Terungkap! 80 Ribu Pemain Judi Online Anak Usia di Bawah 10 Tahun, Kecanduan Lantaran Ini!

BACA JUGA:Indonesia Belum Menyerah Usai Kalah dari Korea, Ini Misi Selanjutnya Timnas Basket Putra usai Balik ke Jakarta

Salah satu kemacetan yang diprediksi semakin parah adalah  perlintasan sebidang Simpang Belimbing. Nah untuk mengantisipasi kemacetan itu, informasinya pada 2025 mendatang, Pemerintah Kabupaten Muara Enim akan membangun jalan jalan alternatif.

Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Muara Enim H Henky Putrawan.  "Dinas PUPR bersama Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Muara Enim telah melakukan survey jalan alternatif Desa Simpang Tanjung Kecamatan Belimbing dan berakhir di jalan akses PLTU Sumsel I, Desa Tanjung Menang, Kecamatan Rambang Niru,"katanya.

Pj Bupati Muara Enim mengatakan bahwa jalan alternatif tersebut diusahakan akan dibangun tahun 2025 dan diawal bulan Desember 2024.

Kemudian kata dia rapat itu juga membahas antisipasi kemacetan saat Nataru di Simpang Belimbing. "Untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru pencegahan awalnya akan kita bahas bersama PT KAI,"ucapnya.

 BACA JUGA:Gambar Garuda Biru Kembali Viral, Tolak Rencana PPN 12%, Ini Kata Anak Buah Sri Mulyani!

BACA JUGA:Indonesia Tidak Usah Khawatir Kehilangan Justin-Ragnar Saat Lawan Australia, Ada Pemain Ini

Langkah lainnya untuk mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang menurut Henky Putrawan adalah pengurangan jam operasiol kereta api pada jam-jam rawan macet dan usulan untuk percepatan pembangunan flyover lainnya yang sudah di rencanakan.