Viral! Sebuah Video Bullying Siswi SMP di Serang, Korban Alami Trauma
Viral video bullying siswi SMP di Serang hingga alami trauma--Bapera News
"Waktu pulang sekolah, sampai di rumah dijemput sama temannya, bahwasanya mau diajak main. Ternyata dibawa ke lapangan, di situ udah ada teman-temannya yang lain, mungkin sudah direncanakan untuk membuki atau mengeroyok," katanya.
Novian menjelaskan bahwa seorang warga yang kebetulan berada di lokasi berhasil menyelamatkan saudarinya dari pengeroyokan tersebut.
BACA JUGA:Anggaran Makan Bergizi Gratis Turun Jadi Rp10 Ribu per Anak, Ceban Dapat Apa?
BACA JUGA:Heboh! Cagub Bengkulu Tersangka Korupsi Menang Pilkada Tetap Dilantik? Begini Penjelasan KPU
Para pelaku kemudian meninggalkan korban tanpa mengantarnya pulang.
"Ada warga di situ yang melerai, akhirnya ditinggalin. Sama si warga ini dipesenin Maxim untuk pulang. Dia (korban) ga diantar pulang sama pelaku. Sampai di rumah langsung nangis, pas ditanya ternyata dikeroyok sama teman-temannya," jelas Novianto.
Novian menyatakan bahwa saudarinya mengalami trauma psikologis setelah menjadi korban pengeroyokan oleh teman-temannya.
Oleh karena itu, ia harus diantar dan dijemput oleh keluarganya setiap hari untuk pergi ke sekolah.
BACA JUGA:Bikin Merinding! Ramalan Baba Vanga tentang Kiamat 2025, Begini Prediksinya
BACA JUGA:Geger! Ditemukan Seorang Pria di Bogor Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
"Tentu trauma ada ya, apalagi dikeroyok ramean gitu. Kalau luka serius ga ada karena kan dipukulnya di kepala. Biasanya ke sekolah berangkat sendiri pakai Maxim, setelah kejadian itu diantar sama kakaknya, berangkat diantar, pulang dijemput karena mungkin ada rasa takut," katanya.
Novian menyampaikan bahwa laporan resmi terkait kasus pengeroyokan tersebut telah diajukan ke Polresta Serang Kota pada bulan Juli 2024.
Namun hingga saat ini belum ada perkembangan atau tindakan lebih lanjut dari pihak kepolisian.
"Sudah laporan dari Juli 2024. Kalau harapan dari keluarga agar tetap diproses secara hukum. Kalau untuk permohonan maaf, mungkin dari pihak korban sudah memaafkan, tetap secara hukum harus berjalan," tuturnya.
BACA JUGA:Tragis! Longsor di Sibolangit, Sumatera Utara, 9 Korban Tewas, Proses Evakuasi Masih Berlangsung