Presiden Prabowo Mendadak Undang 50 Pebisnis AS ke Istana Negara, Ada Apa?
Presiden Prabowo Subianto mengundang 50 pebisnis asal AS ke Istana Negara bahas peluang investasi dan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan AS.--istimewa
Acara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdir.
Dari sisi dunia usaha, hadir pula President Exxon Mobil Indonesia Carol Gall dan Managing Director FedEx Indonesia Garrick Thompson.
BACA JUGA:Prabowo Umumkan Kenaikan UMP 6,5 Persen, Banyak Pengusaha Merasa Diabaikan, Ini Alasannya
BACA JUGA:Prabowo Alokasikan Anggaran Rp16 T Untuk Kenaikan Gaji Guru
Prabowo memanfaatkan pertemuan ini untuk menguatkan komitmen pemerintahannya dalam mendorong investasi asing, khususnya dari Amerika Serikat, sebagai salah satu mitra dagang strategis Indonesia.
Bahas Strategi Investasi dan Hilirisasi
Adapun diskusi antara pemerintah Indonesia dan para pengusaha AS mencakup strategi hilirisasi, penguatan sektor energi, serta peningkatan efisiensi logistik melalui kerja sama dengan perusahaan multinasional seperti FedEx dan ExxonMobil.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju negara berpendapatan tinggi melalui investasi asing yang berkualitas.
BACA JUGA:Prabowo Ungkab Kenaikan Gaji Guru dan Tunjangan Guru Akan Naik Hingga Rp 2 Juta
BACA JUGA:Prabowo Bertemu Raja Charles III, Bahas Lingkungan hingga Nostalgia Masa Sekolah di Inggris
Prabowo menegaskan, pemerintahannya berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif dan transparan guna menarik lebih banyak investor dari berbagai sektor.
Apa yang dilakukan tersebut merupakan awal dari kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Kami terbuka untuk mendengar ide dan masukan Anda semua demi menciptakan peluang yang saling menguntungkan,” tukas Prabowo.