Suriah di Ambang Revolusi: Presiden Bashar al-Assad Kabur Keluar Negeri, Pemerintahan Direbut Pemberontak
Suriah di ambang revolusi: Presiden Bashar al-Assad kabur keluar negeri dan pemerintahan jatuh ke tangan pemberontak--
BACAKORAN.CO - Kabar mengejutkan datang dari Suriah. Pada Minggu, 8 Desember 2024, kelompok pemberontak berhasil merebut kendali penuh atas ibu kota Damaskus.
Presiden Bashar al-Assad dilaporkan kabur keluar negeri menggunakan pesawat, dengan tujuan yang hingga kini masih belum diketahui.
Kelompok pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah sepenuhnya menguasai Damaskus.
Suara tembakan terdengar di berbagai sudut kota, sementara ribuan warga di distrik Homs tumpah ke jalan merayakan mundurnya pasukan Assad.
BACA JUGA:Baru Mulai Mereda, Kini Giliran Suriah Perang, Iran Tuding Pelakunya 2 Negara ini Sebagai Pelakunya
BACA JUGA:Pelni Sediakan 3.100 Tiket di Program Mudik Gratis Natal 2024, Simak di Sini Syarat dan Cara Daftar
"Assad sudah pergi, Homs bebas!" dan "Hidup Suriah dan hancurkan Bashar al-Assad" teriak massa di pusat kota, diiringi dengan aksi merobek poster-poster Presiden Assad.
Tidak hanya itu, patung ayah Assad, Hafez al-Assad, juga dihancurkan oleh massa yang marah di salah satu pinggiran ibu kota.
Jatuhnya Homs menjadi pukulan besar bagi rezim Assad.
Kota ini, yang terletak di jantung strategis Suriah, menghubungkan Damaskus dengan wilayah pesisir yang menjadi basis sekte Alawite dan pangkalan militer Rusia.
BACA JUGA:Spesial Nataru 2025, Kemenhub Sediakan 3.500 Kursi Mudik Gratis, Ini Rute Perjalanannya
Komandan pemberontak, Abu Mohammed al-Golani dari kelompok Hayat Tahrir al-Sham, menyebut penguasaan Homs sebagai momen bersejarah.
Ia meminta para pejuangnya untuk tidak menyakiti warga dan memanfaatkan momentum ini untuk membangun masa depan Suriah yang baru.
Para pemberontak juga mengambil langkah signifikan dengan membebaskan ribuan tahanan dari penjara Sednaya, salah satu fasilitas penahanan terbesar yang dikenal sebagai simbol penindasan rezim Assad.