bacakoran.co

Aksi Tolak PPN 12 Persen di Jalan Medan Merdeka Barat, Gen Z Hingga K-Popers Turun ke Jalan

Ratusan massa memadati Jalan Medan Merdeka Barat, aksi ini bentuk protes terhadap kenaikan PPN 12 % yang resmi berlaku mulai 1 Januari 2025.--

BACA JUGA:Agus Berulah Lagi! Guru Les Musik di Palembang Lecehkan Murid 9 Tahun, Modus Ajarkan Piano dalam Gelap

"Dalam rangka pengamanan aksi sekaligus menyerahkan petisi warga yang menolak kenaikan PPN 12 persen di Istana Negara dan sekitar, kami melibatkan 820 personel gabungan," ujar Susatyo.

Personel keamanan akan disebar di sejumlah titik, seperti bundaran Patung Kuda Monas hingga depan Istana Negara.

Pengalihan arus lalu lintas akan bersifat situasional, menyesuaikan dengan dinamika massa di lapangan.

Susatyo menegaskan agar personel bertindak persuasif dan menjaga sikap humanis selama pengamanan.

BACA JUGA:Di China Koruptor Dihukum Mati, di Indonesia Suami Sandra Dewi Malah Drama Selama di Pengadilan

BACA JUGA:Viral Petisi Tolak PPN 12 Persen, Kini Deterjen, Kecap, Bumbu Dapur Terkenakan Pajak, Dianggap Barang Mewah?

"Kami mengedepankan negosiasi dan tidak akan memprovokasi atau terprovokasi," tambahnya.

Aksi ini diwarnai solidaritas dari berbagai elemen masyarakat.

Mahasiswa, buruh, hingga komunitas penggemar K-pop menyuarakan protes mereka melalui media sosial dengan tagar seperti #PajakMencekik dan #TolakPPN12Persen.

Salah satu akun X, @humaniesproject, bahkan mengajak K-Popers Indonesia untuk ikut bergabung.

BACA JUGA:Ini Daftar Barang dan Jasa yang Kena PPN 12 Persen Mulai 1 Januari 2025, Termasuk Beras & Buah-buahan!

BACA JUGA:Menko Zulkifli Ungkap Kenaikan Pajak PPN 12 Persen 2025 Tidak Akan Berdampak Pada Beras Premiun dan Medium

"#PajakMencekik! IKUT MENGGUGAT #TolakPPN12Persen Ikut turun ke depan Istana Negara membersamai kawan-kawan. Turut memanggil K-Popers Indonesia yang akan ikut terdampak dalam kenaikan pajak 12 persen," tulis akun tersebut.

Kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen, yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Januari 2025, dianggap memberatkan masyarakat.

Aksi Tolak PPN 12 Persen di Jalan Medan Merdeka Barat, Gen Z Hingga K-Popers Turun ke Jalan

Melly

Melly


bacakoran.co - ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan mulai memadati jalan medan merdeka barat pada pukul 14.00 wib.

aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kenaikan pajak pertambahan nilai () menjadi 12 persen yang resmi berlaku mulai 1 januari 2025.

massa berkumpul di taman aspirasi, dekat plaza barat laut monumen nasional (monas), jakarta pusat.

mereka membawa berbagai poster dan atribut unik, seperti lampu tangan atau lightstick khas k-popers.

beberapa poster bertuliskan, “kalo , berarti harga barang bakal naik, otomatis pengeluaran ikut naik, gaji jadi ga cukup lagi,” dan "ketua serikat gen z tolak kenaikan ppn 12 persen!"

tidak hanya mahasiswa dan buruh, para k-popers juga menyuarakan keresahan mereka.

sekar ayu (20), salah satu peserta demo asal bekasi, mengungkapkan alasannya turun ke jalan. 

"alasan ikut demo supaya harga konser tidak naik kak. kita kalau tidak naik aja konser udah rp4 juta, apalagi naik bisa rp4 juta lebih dong. kan jadi sedih," ujarnya

ikrar w (25), massa asal semarang, juga menegaskan penolakannya.

"saya tidak setuju kenaikan ppn 12 persen, 11 persen aja sudah mencekik apalagi 12 persen, makin diperas intinya itu," keluhnya.

ikrar berharap pemerintah mencabut kebijakan ini dan menurunkan .

"harga pasti naik meskipun hanya satu persen. pasti akan berpengaruh dengan adanya ppn 12 persen yang cekik. harapannya pasti maunya dicabut 12 kalo bisa 11 persen atau syukur-syukur turun jadi 10 persen kan bisa aja," tambahnya.

massa aksi sempat mencoba mendekati kantor sekretariat negara untuk menyerahkan petisi, namun aparat keamanan sigap berjaga.

sebanyak 820 gabungan dari polda metro jaya, polres metro jakarta pusat, tni, dan pemda dki dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi.  

pemerintah sebelumnya resmi menetapkan kenaikan ppn menjadi 12 persen mulai 1 januari 2025, sesuai dengan undang-undang nomor 7 tahun 2021 tentang harmonisasi peraturan perpajakan (uu hpp).

menteri koordinator bidang perekonomian airlangga hartarto menyatakan kebijakan ini diambil untuk meningkatkan penerimaan negara.  

hari ini, istana negara diramaikan aksi demonstrasi  kenaikan pajak pertambahan nilai () menjadi 12 persen.

tak hanya mahasiswa dan buruh, k-popers, termasuk army bts indonesia, juga ikut turun ke jalan menyuarakan aspirasinya.

aksi ini mendapat perhatian serius dari pihak keamanan.

kapolres metro jakarta pusat, kombes polisi susatyo purnomo condro, mengungkapkan bahwa 820 personel gabungan dari polda metro jaya, polres jakarta pusat, tni, pemprov dki jakarta, dan instansi lainnya dikerahkan untuk mengamankan jalannya demonstrasi.

"dalam rangka pengamanan aksi sekaligus menyerahkan petisi warga yang  di istana negara dan sekitar, kami melibatkan 820 personel gabungan," ujar susatyo.

personel keamanan akan disebar di sejumlah titik, seperti bundaran patung kuda monas hingga depan istana negara.

pengalihan arus lalu lintas akan bersifat situasional, menyesuaikan dengan dinamika massa di lapangan.

susatyo menegaskan agar personel bertindak persuasif dan menjaga sikap humanis selama pengamanan.

"kami mengedepankan negosiasi dan tidak akan memprovokasi atau terprovokasi," tambahnya.

aksi ini diwarnai solidaritas dari berbagai elemen masyarakat.

mahasiswa, buruh, hingga komunitas penggemar k-pop menyuarakan protes mereka melalui media sosial dengan tagar seperti #pajakmencekik dan #tolakppn12persen.

salah satu akun x, @humaniesproject, bahkan mengajak k-popers indonesia untuk ikut bergabung.

"#pajakmencekik! ikut menggugat #tolakppn12persen ikut turun ke depan istana negara membersamai kawan-kawan. turut memanggil k-popers indonesia yang akan ikut terdampak dalam kenaikan pajak 12 persen," tulis akun tersebut.

kenaikan  menjadi 12 persen, yang dijadwalkan berlaku mulai 1 januari 2025, dianggap memberatkan masyarakat.

banyak pihak khawatir kebijakan ini akan berdampak pada harga barang kebutuhan pokok dan berbagai layanan.

demonstrasi hari ini bukan hanya sekadar penolakan pajak, tetapi juga bentuk protes terhadap kebijakan yang dinilai kurang berpihak pada masyarakat luas.

dengan semangat solidaritas, aksi ini menjadi wujud suara rakyat yang ingin didengar.

ikuti terus perkembangan berita terkait aksi ini dan dampaknya terhadap kebijakan pemerintah.

Tag
Share