bacakoran.co

Muslim Wajib Tau! Bolehkah Mengucapkan Merry Christmas? Ini Sikap Tegas Ustaz Felix Siauw Terhadap Natal

Hukum muslim mengucapkan selamat natal--Ist

Toleransi adalah sikap saling menghormati tanpa harus melibatkan diri dalam ibadah atau simbol-simbol keagamaan mereka.  

BACA JUGA:Capek Sama Orang Toxic? Ustaz Hanan Attaki Bongkar 5 Tips Rahasia Biar Hidup Tetap Waras dan Bahagia!

Beliau menjelaskan bahwa mengucapkan Merry Christmas dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan terhadap syiar agama lain.

Padahal, dalam Islam, setiap hari raya agama adalah bagian dari syiar agama tersebut.

Sebagai Muslim, mendukung atau turut serta dalam syiar agama lain dianggap tidak sesuai dengan prinsip Islam.  

Bagaimana Sikap Toleransi yang Benar?

Toleransi menurut Islam adalah:  

1. Menghormati keyakinan orang lain tanpa melibatkan diri dalam ibadah mereka.

BACA JUGA:5 Amalan yang Paling Dicintai Allah Menurut Ustaz Hanan Attaki, Nomor 3 Sangat Mudah!   

2. Membiarkan umat agama lain melaksanakan keyakinannya tanpa gangguan.  

3. Berpegang teguh pada akidah sendiri tanpa memaksakan keyakinan kepada orang lain.  

Sebagai contoh, seorang Muslim yang tidak mengucapkan Merry Christmas tidak berarti ia tidak menghormati umat Kristiani.

Sebaliknya, ini adalah cara menjaga akidah sambil tetap menghormati perbedaan keyakinan.  

BACA JUGA:5 Amalan yang Paling Dicintai Allah Menurut Ustaz Hanan Attaki, Nomor 3 Sangat Mudah!

Apa Kata Ulama?

Imam Ibnu Qayyim menyebutkan bahwa mengucapkan selamat atas hari raya agama lain sama saja dengan menyetujui syiar kekufuran.

Oleh karena itu, ulama sepakat bahwa tindakan ini tidak dibenarkan dalam Islam.  

Muslim Wajib Tau! Bolehkah Mengucapkan Merry Christmas? Ini Sikap Tegas Ustaz Felix Siauw Terhadap Natal

Ainun

Ainun


bacakoran.co - setiap tahun, ketika bulan desember tiba, umat islam kerap disorot dalam diskusi seputar toleransi, terutama terkait perayaan .

pertanyaan yang sering muncul adalah bolehkah seorang mengucapkan merry christmas?

untuk menjawab ini, tim bacakoran.co akan mengutip dari isi ceramah ustaz felix siauw. 

natal, bagi umat kristiani, adalah hari raya yang merayakan kelahiran yesus kristus, yang diyakini sebagai tuhan oleh mereka.

namun, dalam islam, isa al-masih atau yesus kristus bukanlah tuhan, melainkan salah satu nabi dan allah yang mulia.  

dalam islam, konsep tauhid keesaan allah sangat fundamental.

surat al-ikhlas menjelaskan, "qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam yulad, wa lam yakun lahu kufuwan ahad"

katakanlah: dialah allah yang maha esa. allah tempat bergantung. dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.  

karena itu, mengucapkan merry christmas dianggap bertentangan dengan prinsip tauhid.

karena secara tidak langsung memberikan dukungan pada keyakinan yang berbeda dengan akidah islam.  

pandangan ustaz felix siauw  

ustaz felix siauw menegaskan bahwa toleransi tidak berarti ikut serta dalam keyakinan atau perayaan agama lain.

toleransi adalah sikap saling menghormati tanpa harus melibatkan diri dalam ibadah atau simbol-simbol mereka.  

beliau menjelaskan bahwa mengucapkan merry christmas dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan terhadap syiar agama lain.

padahal, dalam islam, setiap hari raya agama adalah bagian dari syiar agama tersebut.

sebagai muslim, mendukung atau turut serta dalam syiar agama lain dianggap tidak sesuai dengan prinsip .  

bagaimana sikap toleransi yang benar?

toleransi menurut islam adalah:  

1. menghormati keyakinan orang lain tanpa melibatkan diri dalam ibadah mereka.

  

2. membiarkan umat agama lain melaksanakan keyakinannya tanpa gangguan.  

3. berpegang teguh pada akidah sendiri tanpa memaksakan keyakinan kepada orang lain.  

sebagai contoh, seorang yang tidak mengucapkan merry christmas tidak berarti ia tidak menghormati umat kristiani.

sebaliknya, ini adalah cara menjaga akidah sambil tetap menghormati perbedaan keyakinan.  

apa kata ulama?

imam ibnu qayyim menyebutkan bahwa mengucapkan selamat atas hari raya agama lain sama saja dengan menyetujui syiar kekufuran.

oleh karena itu, ulama sepakat bahwa tindakan ini tidak dibenarkan dalam islam.  

namun, bukan berarti seorang muslim harus bersikap kasar atau tidak sopan terhadap umat kristiani yang merayakan natal.

islam mengajarkan yang baik, termasuk dalam berinteraksi dengan orang yang berbeda keyakinan.  

seorang muslim tidak dianjurkan untuk mengucapkan merry christmas karena bertentangan dengan prinsip tauhid.

namun, islam tetap menekankan pentingnya toleransi dengan cara menghormati keyakinan umat lain tanpa ikut serta dalam ibadah atau syiar mereka.  

dengan memahami konsep toleransi dalam islam, umat dapat menjalankan ajaran agama dengan konsisten, sambil tetap menjaga hubungan baik dengan sesama umat manusia.

sebagaimana firman allah dalam surat al-kafirun: "untukmu agamamu, dan untukku agamaku."  

jadi, apakah seorang muslim boleh mengucapkan merry christmas? jawabannya adalah lebih baik tidak.

sikap ini bukanlah bentuk intoleransi, melainkan cara menjaga akidah islam sambil tetap menghormati umat kristiani yang merayakan natal.

dengan pemahaman ini, semoga kita semua bisa menjalani hidup berdampingan dengan damai tanpa kehilangan jati diri sebagai muslim.

Tag
Share