bacakoran.co

Bukan Kali Pertama! Polisi Singapura Usir Nelayan Indonesia dengan Gelombang, Batas Wilayah Dipertanyakan

Polisi Singapura intimidasi nelayan Indonesia di Pulau Nipah--Ist

Ketua HNSI Kepri, Distrawandi, mengecam tindakan tidak manusiawi tersebut.

"Tindakan ini sangat mencederai hati nelayan Kepri. Mereka bisa saja kehilangan nyawa akibat intimidasi seperti ini," ujarnya.

HNSI Kepri langsung mendatangi kantor Konsulat Singapura di Batam untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban.

Namun, hingga saat ini, mereka belum mendapatkan jawaban pasti.

BACA JUGA:Diduga Perahu Terbalik! 2 Nelayan Jeneponto Ditemukan Tewas Tenggelam di Pulau Monyet

Konsulat Singapura berjanji akan berkomunikasi dengan otoritas perairan mereka terkait insiden tersebut.

Distrawandi juga menegaskan bahwa kejadian ini bukan kali pertama.

"Ada kasus sebelumnya di mana pompong nelayan pecah, bahkan ada yang mengalami cedera parah. Ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus," tegasnya.

Menurutnya, Singapura seharusnya menjaga teritorial mereka dengan cara yang lebih manusiawi tanpa mengancam keselamatan nelayan.

BACA JUGA:Viral! Nelayan Banyuwangi Tenggelam di Jembrana, Tim SAR Hadapi Cuaca Ekstrem Dalam Pencarian..

"Mereka bisa menggunakan cara lain jika memang ingin menegaskan batas wilayah. Tapi tindakan seperti ini hanya memancing emosi masyarakat," tambah Distrawandi.

HNSI dan masyarakat Kepulauan Riau menuntut pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah tegas terhadap kasus ini.

Selain itu, mereka berharap ada pembicaraan serius antara pemerintah Indonesia dan Singapura untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

Para nelayan juga menyerukan agar aparat keamanan laut Indonesia meningkatkan patroli di perairan perbatasan untuk melindungi nelayan yang mencari nafkah di wilayah mereka sendiri.

BACA JUGA:Geger! Seorang Nelayan Menemukan Jasad Pria Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Saat Hendak Ke Laut

Bukan Kali Pertama! Polisi Singapura Usir Nelayan Indonesia dengan Gelombang, Batas Wilayah Dipertanyakan

Ainun

Ainun


bacakoran.co - sebuah video amatir yang viral di media sosial memperlihatkan tindakan intimidasi yang dilakukan oleh polisi singapura terhadap nelayan indonesia di perairan pulau nipah, perbatasan antara singapura dan indonesia.

dalam video tersebut, polisi perairan tampak sengaja memutar kapal patroli mereka untuk menciptakan gelombang besar, yang membuat salah satu nelayan terjatuh ke laut.

beruntung, nelayan yang jatuh berhasil diselamatkan oleh rekan-rekannya.

namun, insiden ini kembali memicu kemarahan para nelayan dan masyarakat kepulauan riau, mengingat kejadian serupa sering terjadi di wilayah tersebut.

menurut hang tua, salah satu nelayan yang berada di lokasi, insiden itu terjadi pada selasa, 24 desember 2024, sekitar pukul 13.00 wib.

saat itu, mereka sedang memancing di sekitar pulau nipah, yang jelas-jelas masih merupakan wilayah indonesia.

tiba-tiba, sebuah kapal patroli milik polisi perairan singapura mendekati mereka dan mulai memutar-mutar kapal untuk menciptakan gelombang besar.

"mereka bilang ini wilayah mereka, tapi sebenarnya ini masih perairan indonesia," ujar hang tua.

akibat gelombang besar tersebut, seorang nelayan terlempar ke laut dan perahunya hampir .

"kami langsung menyelamatkan saudara kami yang jatuh. ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hal seperti ini," tambahnya.

insiden ini memicu protes keras dari himpunan nelayan seluruh indonesia (hnsi) kepulauan riau.

ketua hnsi kepri, distrawandi, mengecam tindakan tidak manusiawi tersebut.

"tindakan ini sangat mencederai hati nelayan kepri. mereka bisa saja kehilangan nyawa akibat intimidasi seperti ini," ujarnya.

hnsi kepri langsung mendatangi kantor konsulat singapura di batam untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban.

namun, hingga saat ini, mereka belum mendapatkan jawaban pasti.

konsulat singapura berjanji akan berkomunikasi dengan otoritas perairan mereka terkait tersebut.

distrawandi juga menegaskan bahwa kejadian ini bukan kali pertama.

"ada kasus sebelumnya di mana pompong nelayan pecah, bahkan ada yang mengalami cedera parah. ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus," tegasnya.

menurutnya, singapura seharusnya menjaga teritorial mereka dengan cara yang lebih manusiawi tanpa mengancam keselamatan nelayan.

"mereka bisa menggunakan cara lain jika memang ingin menegaskan batas wilayah. tapi tindakan seperti ini hanya memancing emosi masyarakat," tambah distrawandi.

hnsi dan masyarakat kepulauan riau menuntut pemerintah indonesia untuk segera mengambil langkah tegas terhadap kasus ini.

selain itu, mereka berharap ada pembicaraan serius antara pemerintah indonesia dan singapura untuk menghindari serupa di masa depan.

para nelayan juga menyerukan agar aparat keamanan laut indonesia meningkatkan patroli di perairan perbatasan untuk melindungi nelayan yang mencari nafkah di wilayah mereka sendiri.

kasus ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran bagi nelayan, tetapi juga menjadi ancaman terhadap kedaulatan indonesia.

pemerintah diharapkan segera merespons dan memberikan perlindungan penuh kepada nelayan agar insiden serupa tidak terulang lagi.

“kami hanya ingin mencari nafkah di wilayah kami sendiri tanpa takut diintimidasi,” tutup hang tua dengan nada kecewa.

Tag
Share