Kisah Pilu Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini, Sempat Minta Sendal Putih

Kisah pilu siswa SMP 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini sempat meminta sendal putih. --Tribun Trends
BACAKORAN.CO - Sebelum meninggal dalam kecelakaan laut di Pantai Drini, Gunungkidul, Alfian Aditya Pratama, siswa SMPN 7 Mojokerto, sempat meminta sandal putih.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Mad Arif (41), ayah Alfian, menyatakan tidak menyangka atas meninggalnya anak sulungnya dalam kegiatan sekolah, yang sebelumnya sempat meminta dibelikan sandal putih.
"Anaknya minta dibelikan sandal putih bersih sama dompet baru. Saya antarkan ke pasar dekat rumah, waktu itu dia yang memilih sendiri," katanya, Selasa (28/1/2025), dikutip bacakoran.co dari laman Tribunnews.com, Kamis (30/1).
"Sebelum berangkat sudah saya belikan di toko, memilih sandal dan minta dompet baru," lanjutnya.
BACA JUGA:Kasus Penembakan PMI di Malaysia, Puan Maharani Desak Investigasi dan Perlindungan WNI
BACA JUGA:Dua Kali Dihantam Banjir, Rumah Warga Kembali Terancam Ambruk, Warga Resah
Alfian, siswa kelas 7, sempat meminta untuk potong rambut sehari sebelum pelaksanaan outing class.
"Potong rambut berangkat sendiri naik motor di dekat rumah," kata ayah Alfian.
Saat Alfian berada di dalam bus menuju lokasi outing class, Mad Arif sempat berkomunikasi melalui video call.
"Saya video anaknya di dalam bus tempat duduknya di tengah, sudah pas berangkat itu," lanjutnya.
BACA JUGA:Sudah Diperingatkan! Rip Current di Pantai Drini Paling Berbahaya, Kok SMP 7 Mojokerto Masih Nekat?
Bahkan, Mad Arif dan istrinya datang ke sekolah untuk mengantar rombongan siswa yang akan melakukan outing class ke Gunungkidul.
"Saya sama ibunya Alfian, cari-cari keliling bus pas mau berangkat. Sedangkan istri saya berada di atas motor karena khawatir anaknya malu," katanya.