Tangisan Pilu Ayah Korban Meninggal Tragedi Pantai Drini Ungakap Permintaan Terakhir Almarhum Anaknya

pengakuan salah satu ayah korban tragedi pantai drini--Grid.id
BACAKORAN.CO - Mad Arif (41) ayah Alfian Aditya Pratama (13) menceritakan permintaan terakhir sang anak sebelum ikut dalam kegiatan outing class di Pantai Drini tersebut.
Alfian siswa SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur yang menjadi salah satu di antara empat korban meninggal dunia akibat terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta pada Selasa (28/1/2025).
Arif mengungkapkan bahwa sang anak meminta sejumlah barang sebelum berangkat outing bersama teman sekolahnya.
Anak sulung dari dua bersaudara itu, kata Arif, meminta orang tuanya membelikan sandal putih bersih dan dompet baru.
BACA JUGA:Ngeri! Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Ombak, Konon Ada Mitos Mistis di Pantai Drini Gunung Kidul
BACA JUGA:Kisah Pilu Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini, Sempat Minta Sendal Putih
Arif tidak mempu menahan air mata saat menceritakan anaknya yang tak menyangka keinginan putranya itu menjadi permintaan yang terakhir.
"Saya antarkan ke pasar dekat rumah, waktu itu dia yang memilih sendiri. Sebelum berangkat (outing) sudah saya belikan di toko, memilih sandal dan minta dompet baru," lanjutnya.
Ia mengungkapkan, korban juga meminta uang ke orang tuanya untuk potong rambut di dekat rumah, sebelum malamnya berangkat outing.
Dirinya mengaku, tidak ada firasat sedikitpun atas musibah yang merenggut nyawa putranya tersebut.
"Tidak ada firasat apa-apa," jelasnya.
BACA JUGA:8 Fakta Tragedi Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Ombak di Pantai Drini, Sempat Video Call Keluarga
BACA JUGA:Ombak Terpantau Tinggi Capai 2 Meter, Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Ditunda Sementara
Sebelum kejadian itu, Mad Arif sempat berkomunikasi melalui video call dengan anaknya, saat korban masih berada di bus dalam perjalanan menuju Pantai Drini.