bacakoran.co

Viral! Video Orang Tua Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Tolak Berdamai, Ini Kronologinya

Viral video orang tua siswa smp 7 mojokerto ngamuk tolak berdamai. --SINDOnews.com

BACAKORAN.CO - Viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan keluarga siswa SMPN 7 Mojokerto yang meninggal dunia akibat terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, menolak tawaran damai dari pihak sekolah.

Tragedi outing class tersebut mengakibatkan empat siswa meninggal dunia.

Pria di video tersebut dengan tegas menolak apa yang ditawarkan.

"Bukan gitu bu, ini masalah nyawa Bu, kalau uang buat apa ini, nggak bisa gitu hey, nyawa kok dibayar, tanggung jawabnya itu, jangan kayak gitu Bu," kata pria tersebut dengan nada yang semakin meninggi, dikutip bacakoran.co dari SindoNews.com, Jumat (31/1/2025).

BACA JUGA:Nusron Wahid Ungkap Fakta Baru Tentang SHM dan SHGB Pagar Laut di Tanggerang

BACA JUGA:Sistem PPDB Resmi Diganti SPMB! Orang Tua Wajib Simak Perubahan Jalur Masuk SMP dan SMA Tahun 2025

"Kami masih berduka, jangan dikasih ini dulu, masih berduka," tambah perempuan berjilbab di sebalah pria itu. Keduanya diduga merupakan suami istri.

Berdasarkan informasi yang beredar, keduanya merupakan orang tua korban outing class SMPN 7 Kota Mojokerto, yang bernama Yosef dan Istiqomah. 

Kedua orang tua siswa tersebut marah dan merobek surat perdamaian yang diberikan oleh beberapa perempuan yang diduga guru SMPN 7.

Surat yang disodorkan diduga berisi pernyataan damai, yang bertujuan agar keluarga siswa tidak melanjutkan kasus kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Drini, Gunungkidul.

BACA JUGA:Terbukti Langgar Aturan, Proyek Reklamasi Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi Resmi Ditutup!

BACA JUGA:Abraham Michael Sempat Cekcok dengan Ibu Sebelum Habisi Satpam, Fakta Baru Terungkap!

Melihat reaksi Yosef dan Istiqomah, anggota keluarga lainnya ikut tersulut emosi dan ikut mengusir para perempuan yang diduga guru SMPN 7.  

Para perempuan tersebut akhirnya pergi meninggalkan rumah Yosef dan Istiqomah. 

Viral! Video Orang Tua Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Tolak Berdamai, Ini Kronologinya

Ayu

Ayu


bacakoran.co - viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan keluarga siswa smpn 7 mojokerto yang meninggal dunia akibat terseret ombak di pantai drini, gunungkidul, menolak tawaran damai dari pihak sekolah.

tragedi outing class tersebut mengakibatkan empat siswa meninggal dunia.

pria di video tersebut dengan tegas menolak apa yang ditawarkan.

"bukan gitu bu, ini masalah nyawa bu, kalau uang buat apa ini, nggak bisa gitu hey, nyawa kok dibayar, tanggung jawabnya itu, jangan kayak gitu bu," kata pria tersebut dengan nada yang semakin meninggi, dikutip dari sindonews.com, jumat (31/1/2025).

"kami masih berduka, jangan dikasih ini dulu, masih berduka," tambah perempuan berjilbab di sebalah pria itu. keduanya diduga merupakan suami istri.

berdasarkan informasi yang beredar, keduanya merupakan orang tua korban outing class smpn 7 kota mojokerto, yang bernama yosef dan istiqomah. 

kedua orang tua siswa tersebut marah dan merobek surat perdamaian yang diberikan oleh beberapa perempuan yang diduga guru smpn 7.

surat yang disodorkan diduga berisi pernyataan damai, yang bertujuan agar keluarga siswa tidak melanjutkan kasus kecelakaan laut yang terjadi di pantai drini, gunungkidul.

melihat reaksi yosef dan istiqomah, anggota keluarga lainnya ikut tersulut emosi dan ikut mengusir para perempuan yang diduga guru smpn 7.  

para perempuan tersebut akhirnya pergi meninggalkan rumah yosef dan istiqomah. 

video kejadian siang hari rabu (28/1/2025) itu beredar luas di media sosial sejak malam harinya. 

sementara itu, pj wali kota mojokerto, ali kuncoro, menjelaskan bahwa para guru smpn 7 mojokerto datang ke rumah keluarga yosef dan istiqomah untuk mengurus surat administrasi, bukan untuk menawarkan perdamaian seperti yang diberitakan.

"(surat) itu menjadi kelengkapan pemberkasan," jelasnya. 

sebelumnya, 13 pelajar dari smp mojokerto tenggelam karena terseret ombak di pantai drini, kelurahan banjarejo, kapanewon tanjungsari, pada selasa (28/1/2025) pukul 06.30 wib pagi.

berdasarkan informasi 9 wisawatan berhasil diselamatkan dan 4 lainnya masih dalam pencarian.

sekretaris sar satlinmas wilayah ii pantai baron, surisdiyanto, menjelaskan kronologi insiden ini berawal saat rombongan pelajar ini tiba di kawasan pantai drini pagi tadi.

rombongan ini hadir sekitar 261 pelajar dan 16 pendamping yang memiliki rencana outing class.

"sesampai di pantai, para pelajar ini langsung berenang bersama-sama, selang berapa lama mereka sudah berada di area tengah dan terseret ombak," tuturnya, dikutip bacakoran.co dari , selasa (28/1/2025).

pada saat kejadian ini saksi yang berada di lokasi langsung memanggil petugas sar untuk meminta pertolongan, dan berusaha untuk mengevakuasi para pelajar tersebut.

"namun, dari 13 pelajar yang terseret ombak baru 9 pelajar yang berhasil diselamatkan, sedangkan 4 pelajar lain masih dilakukan pencarian," ungkap.

diduga para pelajar ini masuk ke area kapal nelayan dan diketahui jalur ini memiliki kedalaman yang lebih dalam dibanding area lain.

"kemungkinan, pada saat yang bersamaan para pelajar ini tidak bisa berenang sehingga terseret ombak sampai ke tengah," ucapnya.

berdasarkan penuturanjya saat ini proses pencarian terus dilakukan menggunakan kapal untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi.

"proses pencarian korban terus kami lakukan saat ini tim menggunakan kapal jungkung menyisir lokasi kejadian," urainya. 

Tag
Share