BEM UNS Solo Ikut Demo ‘Indonesia Gelap’! Tolak Pemangkasan Anggaran & Suarakan Keresahan Rakyat

Aksi protes ‘Indonesia Gelap’ makin luas, ratusan mahasiswa Kampus UNS untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap kebijakan pemangkasan anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo. --
BACAKORAN.CO - Gelombang aksi protes ‘Indonesia Gelap’ makin luas!
Kali ini, giliran Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (BEM UNS) Solo yang turun ke jalan pada Senin, 17 Februari 2025.
Ratusan mahasiswa berkumpul di Boulevard Kampus UNS untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap kebijakan pemangkasan anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo.
Aksi ini berlangsung dengan orasi berapi-api dari para aktivis BEM UNS yang menyuarakan ketidaksetujuan mereka secara bergantian.
BACA JUGA:Boikot Film Captain America Brave New World Ramai di Media Sosial, Ini Alasannya
BACA JUGA:Kabinet Gemoy Berulah! Mahasiswa Gelar Aksi Massal #IndonesiaGelap Hingga Sentil Perihal Dananta
Spanduk besar bertuliskan protes terhadap kebijakan pemangkasan anggaran turut dikibarkan sebagai bentuk perlawanan.
Presiden BEM UNS 2025, Muhammad Faiz Zuhdi, menegaskan bahwa mahasiswa menolak kebijakan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Menurut mereka, kebijakan ini lebih banyak merugikan rakyat ketimbang memberikan solusi.
"Hal itu mengingat bahwa hasil dari efisiensi anggaran itu kami nilai justru sangat mencederai rakyat. Imbasnya, banyak PHK (pemutusan hubungan kerja) yang terjadi, banyak institusi pemerintahan yang kinerjanya menjadi tidak optimal," tegas Faiz di sela-sela aksi. Dilansir tim bacakoran.co dari tempo.co (18/01/2025)
BACA JUGA:Viral! Ini Fakta Anak Babi yang Lahir Bermata Satu di NTT, Bertahan Hidup Cuma 15 Menit?
BACA JUGA:Demonstrasi 'Indonesia Gelap' di Makassar, Blokade Jalan, Soroti Kebijakan Prabowo-Gibran
Salah satu isu utama yang disoroti mahasiswa adalah dampak pemangkasan anggaran terhadap dunia pendidikan.
Meski pemerintah memastikan program KIP Kuliah tidak terdampak, mahasiswa tetap waspada akan potensi kenaikan UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan pemangkasan dana operasional kampus.