bacakoran.co

Ibu Mendiang Feni Ere di Palopo yang Jasad Tinggal Kerangka, Sempat Berfirasat Jika Anaknya Dibunuh

Ibu Feni Ere Sempat Berfirasat Jika Anaknya Tersebut Dibunuh --detikcom

BACAKORAN.CO - Misteri kematian Feni Ere menimbulkan duka mendalam untuk keluarga yang sudah mencarinya selama setahun.

Ayah korban, Parman mengungkapkan bahwa sebelum akhirnya sang putri ditemukan tewas tinggal kerangka ia sebelumnya melaporkan Feni Ere hilang pada Jum'at (26/2/2024).

"Pasnya hilang itu kami sudah laporkan ke pihak kepolisian," ujar Parman, dikutip Bacakoran.co dari detiksulsel, Senin (24/2/2025).

Ia juga mengatakan jika sang anak tidak berada di rumah sejak sehari sebelum dilaporkan hilang dan Parman saay itu baru pulang dari kebun di Kabupaten Luwu Utara.

BACA JUGA:Sosok Feni Ere, Sales Mobil yang Hilang Setahun, Ditemukan Tinggal Kerangka di Palopo

BACA JUGA:Justice For Feni Ere! Netizen Bersatu Desak Penegakan Hukum Setelah Penemuan Kerangka Sales Cantik Palopo

Pada saat pulang ia mendapati jika pintu rumah saat itu dalam kondisi tertutup.

"Pasnya mi saya masuk di kamarnya, ada mi kudapat percikan darah di lantai dan kasurnya, sama ada celana sor penuh darah di belakang pintu," katanya.

Ia juga sempat mengira jika Feni Ere sakit dan cek kerumah sakit di Palopo namun Feni tidak ditemukan disana.

"Jadi kami itu dikira ji ini Feni sakit, jadi kami bersama keluarga pergi semua cek di rumah-rumah sakit na tidak ada didapat," bebernya.

BACA JUGA:Kronologi Feni Ere Setahun Hilang, Ditemukan Kerangka dengan Mulut Terikat, Benarkah Korban Pembantaian Sadis?

BACA JUGA:Mobil Sales Cantik Feni Ere Sempat Dinyatakan Hilang Kemudian Ditemukan di Makassar 4 Kemudian

Ibu korban juga sempat mendapatkan firasat jika anaknya ini dibunuh karena barang berharga tidak hilang hanya selimut yang raib.

"Tapi mamanya sempat memang mi berpikir kodong dibunuh anaknya, karena selimut dan lap kakinya hilang, mobilnya juga hilang. Tapi HP dan emasnya ada semua ji di lemarinya Feni," bebernya.

Ibu Mendiang Feni Ere di Palopo yang Jasad Tinggal Kerangka, Sempat Berfirasat Jika Anaknya Dibunuh

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - misteri kematian feni ere menimbulkan duka mendalam untuk keluarga yang sudah mencarinya selama setahun.

ayah korban, parman mengungkapkan bahwa sebelum akhirnya sang putri ditemukan tewas tinggal kerangka ia sebelumnya melaporkan feni ere hilang pada jum'at (26/2/2024).

"pasnya hilang itu kami sudah laporkan ke pihak kepolisian," ujar parman, dikutip bacakoran.co dari , senin (24/2/2025).

ia juga mengatakan jika sang anak tidak berada di rumah sejak sehari sebelum dilaporkan hilang dan parman saay itu baru pulang dari kebun di kabupaten luwu utara.

pada saat pulang ia mendapati jika pintu rumah saat itu dalam kondisi tertutup.

"pasnya mi saya masuk di kamarnya, ada mi kudapat percikan darah di lantai dan kasurnya, sama ada celana sor penuh darah di belakang pintu," katanya.

ia juga sempat mengira jika feni ere sakit dan cek kerumah sakit di palopo namun feni tidak ditemukan disana.

"jadi kami itu dikira ji ini feni sakit, jadi kami bersama keluarga pergi semua cek di rumah-rumah sakit na tidak ada didapat," bebernya.

ibu korban juga sempat mendapatkan firasat jika anaknya ini dibunuh karena barang berharga tidak hilang hanya selimut yang raib.

"tapi mamanya sempat memang mi berpikir kodong dibunuh anaknya, karena selimut dan lap kakinya hilang, mobilnya juga hilang. tapi hp dan emasnya ada semua ji di lemarinya feni," bebernya.

sebelumnya nama feni ere belakangan ini jadi perbincangan di platform pada sabtu, 22 februari 2025. 

feni ere yang bekerja sebagai sales mobil ditemukan  setelah menghilang selama satu tahun.

kejadian ini memunculkan dugaan bahwa feni menjadi korban pembunuhan.

jenazah feni ditemukan pada tanggal 7 februari 2025 di km 35, kelurahan battang barat, kecamatan battang barat, . 

kondisinya sangat memprihatinkan, dengan tubuh yang hanya tersisa kerangka. 

setelah dilakukan tes dna hasilnya mengonfirmasi bahwa kerangka tersebut adalah feni ere yang telah dinyatakan hilang sejak 18 januari 2024. 

rencananya  feni akan dimakamkan di kampung halaman neneknya di pantilang, kecamatan bastem utara, kabupaten luwu, pada tanggal 22 februari 2025.

sebelum hilang, feni sempat mengabari orang tuanya bahwa ia kembali ke palopo setelah berkunjung ke maili, luwu timur selama tiga hari. 

namun, saat ayahnya parman, mengunjungi rumah feni ia mendapati pintu rumah rusak dan posisi kunci berubah. 

"kudapat percikan darah di lantai dan kasurnya, sama ada celana sor penuh darah di belakang pintu," kata parman.

ketika masuk ke dalam parman menemukan bercak darah di kamar feni yang menambah kekhawatirannya. 

parman pun melaporkan kejadian tersebut kepada polisi pada 26 januari 2024, tetapi penyelidikan awal tampak tidak membuahkan hasil signifikan.

4 kejanggalan temuan mencurigakan

terdapat beberapa temuan mencurigakan di balik kematian feni yang masih menjadi misteri:

1. kondisi pintu dan kunci rumah 

sebelum hilang posisi kunci rumah feni berpindah dan gagang pintu dalam keadaan rusak. 

"kan kalau rumah ta' toh ditahu ji kuncinya dimana. nah itu (kunci) pindah tempat mi sedikit. sama ada rusak sedikit itu besi-besinya (gagang pintu)," tutur parman.

hal ini menimbulkan kecurigaan adanya tindakan kekerasan atau pencurian.

2. bercak darah di kamar 

parman menemukan bercak darah di lantai dan kasur kamar feni. 

keberadaan darah ini masih belum dapat dijelaskan hingga saat ini, meskipun keluarga menduga feni mengalami kekerasan sebelum menghilang.

3. barang-barang berharga masih utuh 

meski mobil feni hilang, barang-barang berharga seperti handphone dan emas tetap ada di tempatnya. 

mobil tersebut kemudian ditemukan di kecamatan manggala, kota makassar pada juli 2024.

4. penyelidikan polisi kasus feni ere

polda sulawesi selatan kini tengah mendalami penyebab kematian feni yang diduga mengalami kekerasan. 

ahli forensik polda sulsel, denny matius, mengungkapkan bahwa hasil autopsi akan menjadi kunci dalam mengungkap penyebab kematian feni. 

"sudah 10 orang lebih, iya 10 orang," ungkap kasat reskrim polres palopo akp sayed ahmad dikutip dari detiksulsel.

kasus ini masih menjadi misteri hingga saat ini, dan pihak keluarga berharap agar pelaku dapat segera ditemukan dan diadili sesuai hukum yang berlaku.

Tag
Share