Miris, Ratusan Warga di Sumsel Ini Tiap Hari Masih Ngantri Gas 3 KG, Ini Penyebabnya!

Ratusan Warga di Sumsel Ini Tiap Hari Masih Ngantri Gas 3 KG--Instagram pagaralam_insta
BACAKORAN.CO - Ratusan warga Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan terlihat masih mengantri untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg yang saat ini terbilang langka.
Ditengah desas-desus kasus korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat negara, warga Pagar Alam justru masih berjuang dalam mendapatkan satu tabung gas 3 kg.
Bahkan, di siang hari ketika bulan Ramadan, warga harus mengantri agar mendapatkan satu tabung gas untuk kebutuhan dapur mereka.
Hal ini dikarenakan adanya operasi pasar yang digelar oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disprindagkop) Kota Pagar Alam.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Parfum Isi Ulang Pria yang Wanginya Disukai Wanita dan Bikin Tergila-gila!
BACA JUGA:Doa Agar Mendapatkan Malam Lailatul Qadar dari Ustaz Abdul Somad, Lengkap dengan Tanda-tandanya!
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak pada Sabtu (15/3) di dua lokasi, Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan.
Kepala Disprindagkop Kota Pagar Alam, Herman Ansori, mengatakan bahwa operasi pasar ini dilaksanakan atas dapar respons keluhan masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatka gas 3 kg.
Seperti diketahui harga gas LPG bersubsidi ini juga sangat sulit didapat, yakni berkisar mulai harga Rp27.000 hingga Rp28.000 per tabungnya, atau bahkan lebih dari itu.
Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Gas 3 kg yaitu Rp23.000 per tabung.
BACA JUGA:Benarkah Nuzulul Quran Terjadi pada 17 Ramadhan? Ini Penjelasan Lengkap Para Ulama
BACA JUGA:Cuma Pakai Toner Air Mawar Viva Campur Jeruk Nipis, Bikin Kulit Segar, Cerah & Bebas Noda Hitam
“Kami menyalurkan 2.200 tabung langsung ke masyarakat seharga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp23 ribu per tabung. Warga wajib menunjukkan KTP, dan satu orang hanya bisa mendapatkan satu tabung,” ujar Herman.
Hermansyah juga mengatakan bahwa kelangkaan ketersedian gas serta tingginya harga di Kota Pagar Alam ini telah berlangsung lama, bahkan ketika pihak Pertamina menyatakan pasokan gas bersubsidi ini tetap lancar.