Tuai Kontroversi! Wamenag Respons Ormas Minta THR Agar Tak Dipersoalkan: Sudah Jadi Budaya Lebaran dari Dulu

Kontroversi Wamenag Respons Ormas Minta THR Agar Tak Dipersoalkan--Instagram fakta.indo
BACAKORAN.CO - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi'i menanggapi fenomena permintaan ormas terhadap Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai persoalan yang harus diperdebatkan.
Baru-baru ini ramai perdebatan di media sosial mengenai organisasi masyarakat (ormas) yang membuat resah sejumlah warga dan pengusaha di berbagai wilayah di Indonesia karena meminta uang THR.
Tak hanya itu, para oknum ormas yang meminta THR ini memiliki surat edaran dengan dalih biaya kemanan menjelang Hari Raya.
Namun, untuk saat itu, sejumlah kasus penagihan uang THR dari ormas tersebut telah diusut sejumlah polisi untuk ditinjau karena hal tersebut telah menjadi bagian dari pemerasan.
BACA JUGA:Rincian Besaran THR Ojol Gojek Jauh dari Janji, Ada Cuma Rp50.000, Ini Dalih Perusahaan!
BACA JUGA:Eits! Benarkah Mustahik Terutama Golongan Fakir Miskin Gak Wajib Bayar Zakat? Ini Kata Buya Yahya
Menanggapi fenomena ini, Wamenag Syafi'i justru mengatakan bahwa hal itu telah menjadi budaya lama saat menjelang Lebaran di Indonesia.
Dirinya pribadi tidak mempersoalkan jika ormas meminta uang THR kepada para pengusaha.
“Saya rasa itu sudah jadi budaya lebaran Indonesia sejak zaman dulu. Tak perlu dipersoalkan,” kata Syafi’i dalam video yang dikutip dari 20Detik.
Syafi'i berkelakar bahwa terkadang ormas-ormas itu kerap mendapatkan THR dan terkadang juga mendapatkannya.
BACA JUGA:Review 3 Parfum Evangeline, Definisi Wangi Mewah Ga Perlu Mahal, Produk Ini Ternyata!
BACA JUGA:Wajib Cek! 8 Gula Halus Terbaik, Murah, dan Bebas Afiliasi Israel, Bikin Kue Lebih Lembut & Mantap
"Ya mungkin ada yang lebih ada yang kurang. Ya kadang-kadang dapat. Kadang-kadang enggak," kata dia.
Namun, di sisi lain, aparat keamanan akan tetap meninjau fenomena ini yang telah dianggap publik sebagai bentuk pemerasan.