Perang Tarif Bisa Berakhir? China Tawarkan Dialog, Tapi Ajukan Syarat Ini ke Amerika!

Pemerintah China membuka peluang berdialog dengan Amerika Serikat (AS) mengenai tarif baru impor yang diharapkan bakal akhiri perang dagang.--istimewa
Proteksionisme justru dianggap sebagai jalan buntu yang hanya menciptakan kerugian bagi semua pihak, termasuk masyarakat internasional.
China berharap Amerika bersedia untuk duduk bersama dan melanjutkan arah positif seperti yang sempat dibicarakan dalam percakapan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden AS awal tahun ini.
BACA JUGA:Trump Kembali Kejutkan Dunia! Umumkan AS-Iran Mau ‘Duduk Bareng’ Bahas Nuklir!
Saling Tuding Soal Neraca Dagang
Salah satu pemicu perang tarif adalah ketidakseimbangan neraca perdagangan.
Pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, AS mengenakan tarif tinggi terhadap produk China, dengan dalih defisit perdagangan yang membengkak hingga US$418 miliar pada 2018.
Namun, menurut China, surplus perdagangan barang itu bukan hasil manipulasi.
BACA JUGA:Indonesia Gelap! Badai PHK Bakal Terjang Indonesia Imbas Kebijakan Tarif Trump, Segini Perkiraannya
BACA JUGA:Efek Trump Buat Rupiah Terpuruk ke Titik Terendah Sepanjang Sejarah, Dolar Tembus Rp17.000!
Beijing menyebutnya sebagai hasil alami dari struktur ekonomi AS dan pembagian kerja internasional.
Sebagai bukti, mereka menunjukkan defisit perdagangan jasa yang diderita China dari AS, khususnya dalam sektor perjalanan (termasuk pendidikan), royalti kekayaan intelektual, dan transportasi.
Fakta Lapangan: AS Juga Untung Besar dari China
Beijing juga membalik narasi dengan menampilkan data menguntungkan bagi AS.
BACA JUGA:Tak Diakui Sebagai Presiden, Donald Trump Didemo Ribuan Warganya Sendiri! Ada Apa?