bacakoran.co

Perang Tarif Bisa Berakhir? China Tawarkan Dialog, Tapi Ajukan Syarat Ini ke Amerika!

Pemerintah China membuka peluang berdialog dengan Amerika Serikat (AS) mengenai tarif baru impor yang diharapkan bakal akhiri perang dagang.--istimewa

Proteksionisme justru dianggap sebagai jalan buntu yang hanya menciptakan kerugian bagi semua pihak, termasuk masyarakat internasional.

China berharap Amerika bersedia untuk duduk bersama dan melanjutkan arah positif seperti yang sempat dibicarakan dalam percakapan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden AS awal tahun ini.

BACA JUGA:Trump Kembali Kejutkan Dunia! Umumkan AS-Iran Mau ‘Duduk Bareng’ Bahas Nuklir!

BACA JUGA:Indonesia Ajukan Proposal Negosiasi Tarif Impor dengan AS, Imbas Trump Kenakan Tarif 32%, Berikut Tawarannya

Saling Tuding Soal Neraca Dagang

Salah satu pemicu perang tarif adalah ketidakseimbangan neraca perdagangan.

Pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, AS mengenakan tarif tinggi terhadap produk China, dengan dalih defisit perdagangan yang membengkak hingga US$418 miliar pada 2018.

Namun, menurut China, surplus perdagangan barang itu bukan hasil manipulasi.

BACA JUGA:Indonesia Gelap! Badai PHK Bakal Terjang Indonesia Imbas Kebijakan Tarif Trump, Segini Perkiraannya

BACA JUGA:Efek Trump Buat Rupiah Terpuruk ke Titik Terendah Sepanjang Sejarah, Dolar Tembus Rp17.000!

Beijing menyebutnya sebagai hasil alami dari struktur ekonomi AS dan pembagian kerja internasional.

Sebagai bukti, mereka menunjukkan defisit perdagangan jasa yang diderita China dari AS, khususnya dalam sektor perjalanan (termasuk pendidikan), royalti kekayaan intelektual, dan transportasi.

Fakta Lapangan: AS Juga Untung Besar dari China

Beijing juga membalik narasi dengan menampilkan data menguntungkan bagi AS.

BACA JUGA:Tak Diakui Sebagai Presiden, Donald Trump Didemo Ribuan Warganya Sendiri! Ada Apa?

Perang Tarif Bisa Berakhir? China Tawarkan Dialog, Tapi Ajukan Syarat Ini ke Amerika!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - babak baru hubungan dagang china-amerika serikat (as) diharapkan sejumlah pihak untuk meredakan .

harapan itu muncul setelah menyatakan kesiapannya untuk berdialog.

namun, bukan tanpa syarat.

dalam dokumen resmi terbaru (white paper) bertajuk "china's position on some issues concerning china-us economic and trade relations", yang dirilis oleh the state council information office pada 9 april, beijing menyatakan jika mereka terbuka untuk menyelesaikan perselisihan dagang dengan washington.

syaratnya? dialog harus dilakukan secara setara dan saling menghargai.

dialog setara jadi kunci

“sebagai dua ekonomi terbesar dunia, sudah sewajarnya jika antara china dan as muncul perbedaan. tapi cara terbaik untuk menjembatani kesenjangan itu adalah melalui dialog yang setara,” demikian kutipan pernyataan resmi china seperti dilansir dari cnn.

beijing menegaskan, kerja sama ekonomi antara kedua negara bukan hanya krusial bagi mereka sendiri, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi global.

china: perang dagang hanya menyisakan rugi

dalam pernyataannya, china dengan tegas menyebut jika tidak ada pemenang dalam perang dagang.

proteksionisme justru dianggap sebagai jalan buntu yang hanya menciptakan kerugian bagi semua pihak, termasuk masyarakat internasional.

china berharap amerika bersedia untuk duduk bersama dan melanjutkan arah positif seperti yang sempat dibicarakan dalam percakapan antara presiden xi jinping dan presiden as awal tahun ini.

saling tuding soal neraca dagang

salah satu pemicu perang tarif adalah ketidakseimbangan neraca perdagangan.

pada masa pemerintahan presiden donald trump, as mengenakan tarif tinggi terhadap produk china, dengan dalih defisit perdagangan yang membengkak hingga us$418 miliar pada 2018.

namun, menurut china, surplus perdagangan barang itu bukan hasil manipulasi.

beijing menyebutnya sebagai hasil alami dari struktur ekonomi as dan pembagian kerja internasional.

sebagai bukti, mereka menunjukkan defisit perdagangan jasa yang diderita china dari as, khususnya dalam sektor perjalanan (termasuk pendidikan), royalti kekayaan intelektual, dan transportasi.

fakta lapangan: as juga untung besar dari china

beijing juga membalik narasi dengan menampilkan data menguntungkan bagi as.

ekspor jasa as ke china naik dari us$5,63 miliar (2001) ke us$46,71 miliar (2023).

surplus perdagangan jasa as terhadap china mencapai us$26,57 miliar pada 2023.

investasi langsung china di as menyentuh angka us$83,69 miliar, tersebar di 18 sektor ekonomi.

lebih dari 5.100 perusahaan china beroperasi di as, mempekerjakan 85.000 pekerja lokal.

terdapat 931.000 lapangan kerja di as pada 2022 berasal dari aktivitas ekspor ke china.

china bahkan menyebut keberhasilan tesla yang mencetak rekor penjualan di pasar tiongkok sebagai contoh nyata jika kerja sama ekonomi memberikan keuntungan dua arah.

Tag
Share