Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakanan Paus Fransiskus, Netizen Kaitkan dengan Sidang Ijazah Palsu: Mau Kabur?

Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakanan Paus Fransiskus, Netizen Kaitkan dengan Sidang Ijazah Palsu: Mau Kabur?--Instagram Prabowo dan Jokowi
BACAKORAN.CO - Presiden Prabowo Subianto mengutus Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan sejumlah tokoh lainnya untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Italia.
Sejumlah tokoh negara lainnya diantaranya yakni Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Tommy Djiwandono, dan mantan Menteri ESDM Igansius Jonan yang akan berangkat paling lambat pada Jumat (25/4/2025) besok.
Vatikan memberikan pemberitahuan bahwa pemakanan Paus Fransiskus akan digelar pada Sabtu (26/4/2025) di alun-alun depan Basilika Santo Petrus Vatikan.
Acara prosesi pemakaman itu akan dihadiri oleh para pemimpin dunia dengan sejumlah umat Katolik di dunia.
BACA JUGA:Cuan Menguap Seketika! Emas Dunia Ambruk 2 Hari, Harga Antam Ikutan Terkapar!
"Atas nama pemerintah Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh untuk ikut menghadiri acara pemakaman di Vatikan," kata Mensesneg Prasetyo Hadi pada Rabu (23/4/2025).
Di antara nama-nama para tokoh negara tersebut terdapat nama Jokowi yang masuk dalam daftar yang akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.
Hal ini menimbulkan tanggapan negatif dari netizen yang kebanyakan menaruh kecurigaan terhadap kehadiran Jokowi dalam acara tersebut.
Protes dari netizen menyebutkan bahwa Jokowi bukanlah tokoh yang pantas menghadiri acara itu karena tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI, bukan termasuk dalam pejabat negara, dan bukan penganut agama Katholik.
BACA JUGA:Daftar Utusan Presiden Prabowo Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Ada Jokowi hingga Jonan!
BACA JUGA:3 Rekomendasi Drama China Gratis yang Tayang di YouTube, Ada Falling Into Your Smile
"Dalam konteks kenegaraan, Jokowi gabisa dianggap wakil negara karena dia udah jadi warga biasa bahkan masih lebih valid kalo yang dianggap wakil itu Dubes RI untuk Vatikan. Dengan sebanyak itu pejabat publik kenapa harus dia yang mewakili negara?" komentar seorang netizen dalam kolom komentar postingan berita tempodotco di X.
"Keputusan yang sangat aneh... Bukan penganut katholik, bukan pejabat negara. Tidak pernah ada relasi apapun dengan Paus.. Saya tidak setuju dan menentang keputusan ini,"