Tambang Nikel PT Gag di Raja Ampat, Dukungan Masyarakat atau Kontroversi?

Tambang nikel PT Gag di Raja Ampat menjadi sorotan publik. Di satu sisi, masyarakat setempat mendukung keberlanjutan tambang karena manfaat ekonomi yang diberikan. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran akan dampak lingkungan terhadap ekosistem Raja Amp--Ig-wartaekonomi
BACAKORAN.CO - Raja Ampat, surga tersembunyi di Papua Barat Daya, dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa.
Namun, di balik pesona bawah lautnya yang memukau, muncul perdebatan sengit terkait aktivitas pertambangan nikel yang dilakukan oleh PT Gag Nikel.
Apakah tambang ini membawa manfaat bagi masyarakat setempat, atau justru mengancam ekosistem yang telah lama menjadi kebanggaan Indonesia?
Sejak diberikan hak khusus untuk beroperasi di kawasan Raja Ampat, PT Gag Nikel telah menjadi sorotan publik.
BACA JUGA:Ramai Tagar Save Raja Ampat! Kini Bahlil Ungkap Warga Pulau Gag Desak Lanjutan Proyek Tambang Nikel
BACA JUGA:Heboh! Tambang Nikel Ancam Keindahan Raja Ampat, Menteri ESDM Turun Tangan
Pemerintah menegaskan bahwa aktivitas tambang ini telah memenuhi persyaratan perizinan yang berlaku.
Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran dari berbagai pihak mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Sebuah video viral yang memperlihatkan dugaan kerusakan lingkungan akibat tambang ini telah memicu reaksi keras dari masyarakat.
Menariknya, Gubernur Papua Barat Daya menyatakan bahwa masyarakat Pulau Gag justru mendukung keberlanjutan tambang ini karena dianggap memberikan manfaat ekonomi bagi mereka.
BACA JUGA:Rusak Surga Raja Ampat! Komisi XII Desak Izin Tambang Dicabut Total
Bahkan, dalam kunjungan bersama Menteri ESDM, warga setempat dikabarkan meminta agar aktivitas pertambangan tidak dihentikan.
Di tengah perbedaan pendapat ini, pemerintah terus melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa kegiatan tambang berjalan sesuai dengan prinsip keberlanjutan.