bacakoran.co

Asosiasi Klarifikasi Ojol yang Temui Gibran Bukan Bagian Mereka: Enggak Ada yang Tahu Siapa yang Diwakili

Asosiasi ojol klarifikasi pertemuan dengan Gibran bukan wakil resmi. Netizen lebih dulu bongkar kejanggalan lewat video/Kolase Bacakoran.co--Instagram @bushcoo dan X @Doni***

BACAKORAN.CO - Pertemuan antara sejumlah pengemudi ojek online (ojol) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wakil Presiden pada Minggu (31/8/2025) menuai sorotan tajam.

Bukan hanya dari kalangan pengemudi ojol sendiri, tetapi juga dari publik dan netizen yang lebih dulu mencium kejanggalan dalam momen tersebut.

Asosiasi Tegaskan: Mereka Bukan Anggota Kami

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, secara tegas menyatakan bahwa para pengemudi beratribut ojol yang bertemu Gibran bukan bagian dari asosiasinya.

Igun menyebut tidak ada koordinasi atau keterlibatan resmi dari Garda Indonesia dalam pertemuan tersebut.

BACA JUGA:Kasus Ojol Tewas, Polri Libatkan Komnas HAM dan Kompolnas di Gelar Perkara Hari ini

BACA JUGA:DPRD Palembang Diguncang Aksi! Ribuan Ojol dan Mahasiswa Turun ke Jalan, Sekolah Libur dan Mal Besar Tutup!

“Iya (enggak kenal). Enggak ada yang mengetahui dari kelompok mana mereka mewakili siapa. Karena yang pasti terlembaga, ya kami sebagai asosiasi kami terlembaga dan terdaftar pada negara maupun pemerintah Republik Indonesia,” ujar Igun, Senin (1/9), dilansir Bacakoran.co dari CNNIndonesia.com.

Igun juga menambahkan bahwa pihaknya adalah saksi langsung dalam insiden yang menimpa Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob saat aksi unjuk rasa pada Kamis (28/8).

Ia menilai kehadiran kelompok tak dikenal dalam pertemuan dengan Wapres sebagai langkah ceroboh dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres).

Sebelum klarifikasi resmi dari Garda Indonesia muncul, netizen sudah lebih dulu mengungkap kejanggalan melalui media sosial.

Akun X @Noval Assegaf mengunggah ulang berita terkait pertemuan tersebut menuai berbagai tanggapan netizen.

BACA JUGA:Aksi Lucinta Luna Ikutan Demo Jadi Sorotan, Tegas Orasi dengan Helm Ojol dan Kibarkan Bendera One Piece

BACA JUGA:7 Brimob Penabrak Ojol Hanya Melanggar Kode Etik, Status Hukum Masih Abu-Abu!

Fix ya! Mereka bukan ojol, melainkan penjilat sekaligus ternak-ternak samsul.”

“Usut tuntas, jangan ada skenario pencitraan. Jika benar, kok setega itu sekelas wapres bisa-bisanya membohongi rakyat yang sedang berjuang.”

“Aneh banget tiba-tiba ada diskusi dengan yang katanya perwakilan ojol. Sedangkan para ojol aja nggak merasa ada yang diwakili.

Dalam unggahan video  akun X @Doni*** dalam komentar di cuitan yang sama, seorang pria beratribut ojol tampak keceplosan menyebut “taruna” saat berbicara, bukan “driver”.

Hal ini memicu dugaan bahwa orang tersebut bukan pengemudi ojol asli, melainkan aktor yang kurang totalitas dalam berperan.

Isi Pertemuan dan Janji Gibran

BACA JUGA:Tabrak dan Lindas Ojol Sampai Tewas, 7 Polisi Terbukti Langgar Kode Etik!

BACA JUGA:7 Personel Brimob Terbukti Langgar Kode Etik Usai Lindas Driver Ojol, Dikenai Patsus 20 Hari

Dalam video yang diunggah akun Instagram resmi Setwapres, perwakilan ojol menyampaikan rasa senang bisa berdialog langsung dengan Gibran.

Mereka mengaku menyampaikan keresahan soal menurunnya pendapatan sejak aksi unjuk rasa besar-besaran terjadi.

“Alhamdulillah justru tadi pertemuannya lebih banyak kita yang meminta, memberi masukan kepada Pak Wapres dan alhamdulillah kita sefrekuensi untuk permasalahan yang saat ini sedang terjadi,” ujar salah satu pengemudi.

Gibran juga disebut berjanji akan mengawal proses hukum atas kematian Affan Kurniawan.

Namun, Igun menilai narasi damai yang ditampilkan dalam video justru menyesatkan publik karena proses hukum belum tuntas dan olah TKP pun belum dilakukan.

“Kami menilai inilah kecerobohan dari Setwapres. Dengan mengundang pihak yang tidak diketahui siapa oleh ojek online,” tegas Igun.

Garda Indonesia Fokus pada Isu Strategis

BACA JUGA:Respon Ojol Terlindas Mobil Rantis Brimob, Presiden Prabowo Subianto Desak yang Terlibat Bertanggung Jawab!

BACA JUGA:Puan Maharani Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob Saat Demo di DPR

Igun menegaskan bahwa Garda Indonesia tetap fokus memperjuangkan isu-isu strategis pengemudi ojol, seperti:

Penetapan tarif dasar yang adil

Peningkatan perlindungan sosial dan jaminan kesehatan

Regulasi transportasi online yang berpihak pada pengemudi

Ia juga meminta agar ke depan, jika pemerintah ingin berdialog dengan pengemudi ojol, maka harus melibatkan asosiasi resmi yang terstruktur dan terdaftar.

“Kami enggak ngerti apa motifnya atau tujuannya, tapi yang pasti tidak ada koordinasi antara Sekretariat Wapres dan wapres terhadap kami sebagai lembaga. Kami ini lembaga, bukan perorangan,” tambahnya.

Aksi Nasional dan Tragedi Affan Kurniawan Jadi Pemicu

Gelombang demonstrasi nasional pada Kamis (28/8) dipicu oleh tuntutan soal gaji dan tunjangan anggota DPR serta kemarahan atas tewasnya Affan Kurniawan.

Aksi yang semula damai berubah ricuh di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Solo.

Bentrokan antara massa dan aparat semakin memperkeruh suasana, sementara solidaritas terhadap Affan terus menyebar.

Asosiasi Klarifikasi Ojol yang Temui Gibran Bukan Bagian Mereka: Enggak Ada yang Tahu Siapa yang Diwakili

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - pertemuan antara sejumlah pengemudi ojek online () dan wakil presiden di istana wakil presiden pada minggu (31/8/2025) menuai sorotan tajam.

bukan hanya dari kalangan pengemudi ojol sendiri, tetapi juga dari publik dan yang lebih dulu mencium kejanggalan dalam momen tersebut.

asosiasi tegaskan: mereka bukan anggota kami

ketua umum asosiasi pengemudi ojek online garda indonesia, raden igun wicaksono, secara tegas menyatakan bahwa para pengemudi beratribut ojol yang bertemu gibran bukan bagian dari asosiasinya.

igun menyebut tidak ada koordinasi atau keterlibatan resmi dari garda indonesia dalam pertemuan tersebut.

“iya (enggak kenal). enggak ada yang mengetahui dari kelompok mana mereka mewakili siapa. karena yang pasti terlembaga, ya kami sebagai asosiasi kami terlembaga dan terdaftar pada negara maupun pemerintah republik indonesia,” ujar igun, senin (1/9), dilansir bacakoran.co dari cnnindonesia.com.

igun juga menambahkan bahwa pihaknya adalah saksi langsung dalam insiden yang menimpa affan kurniawan, pengemudi ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis brimob saat aksi unjuk rasa pada kamis (28/8).

ia menilai kehadiran kelompok tak dikenal dalam pertemuan dengan wapres sebagai langkah ceroboh dari sekretariat wakil presiden (setwapres).

sebelum klarifikasi resmi dari garda indonesia muncul, netizen sudah lebih dulu mengungkap kejanggalan melalui media sosial.

akun x @noval assegaf mengunggah ulang berita terkait pertemuan tersebut menuai berbagai tanggapan netizen.

fix ya! mereka bukan ojol, melainkan penjilat sekaligus ternak-ternak samsul.”

“usut tuntas, jangan ada skenario pencitraan. jika benar, kok setega itu sekelas wapres bisa-bisanya membohongi rakyat yang sedang berjuang.”

“aneh banget tiba-tiba ada diskusi dengan yang katanya perwakilan ojol. sedangkan para ojol aja nggak merasa ada yang diwakili.

dalam unggahan video  akun x @doni*** dalam komentar di cuitan yang sama, seorang pria beratribut ojol tampak keceplosan menyebut “taruna” saat berbicara, bukan “driver”.

hal ini memicu dugaan bahwa orang tersebut bukan pengemudi ojol asli, melainkan aktor yang kurang totalitas dalam berperan.

isi pertemuan dan janji gibran

dalam video yang diunggah akun instagram resmi setwapres, perwakilan ojol menyampaikan rasa senang bisa berdialog langsung dengan gibran.

mereka mengaku menyampaikan keresahan soal menurunnya pendapatan sejak aksi unjuk rasa besar-besaran terjadi.

“alhamdulillah justru tadi pertemuannya lebih banyak kita yang meminta, memberi masukan kepada pak wapres dan alhamdulillah kita sefrekuensi untuk permasalahan yang saat ini sedang terjadi,” ujar salah satu pengemudi.

gibran juga disebut berjanji akan mengawal proses hukum atas kematian affan kurniawan.

namun, igun menilai narasi damai yang ditampilkan dalam video justru menyesatkan publik karena proses hukum belum tuntas dan olah tkp pun belum dilakukan.

“kami menilai inilah kecerobohan dari setwapres. dengan mengundang pihak yang tidak diketahui siapa oleh ojek online,” tegas igun.

garda indonesia fokus pada isu strategis

igun menegaskan bahwa garda indonesia tetap fokus memperjuangkan isu-isu strategis pengemudi ojol, seperti:

penetapan tarif dasar yang adil

peningkatan perlindungan sosial dan jaminan kesehatan

regulasi transportasi online yang berpihak pada pengemudi

ia juga meminta agar ke depan, jika pemerintah ingin berdialog dengan pengemudi ojol, maka harus melibatkan asosiasi resmi yang terstruktur dan terdaftar.

“kami enggak ngerti apa motifnya atau tujuannya, tapi yang pasti tidak ada koordinasi antara sekretariat wapres dan wapres terhadap kami sebagai lembaga. kami ini lembaga, bukan perorangan,” tambahnya.

aksi nasional dan tragedi affan kurniawan jadi pemicu

gelombang demonstrasi nasional pada kamis (28/8) dipicu oleh tuntutan soal gaji dan tunjangan anggota dpr serta kemarahan atas tewasnya affan kurniawan.

aksi yang semula damai berubah ricuh di berbagai kota seperti jakarta, bandung, surabaya, dan solo.

bentrokan antara massa dan aparat semakin memperkeruh suasana, sementara solidaritas terhadap affan terus menyebar.

Tag
Share