Gegara AI, Raksasa E-Commerce Ini Mau PHK 30 Ribu Karyawan di Seluruh Dunia!
Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat Amazon dikabarkan siap melakukan PHK massal terhadap 30 ribu karyawan atau sekitar 10 persen dari total karyawan di seluruh dunia.--ai generate/ist
BACA JUGA:Suharta Ucin : Wako Prabumulih Pastikan Anggaran Pelebaran Jalan Tidak Diganggu Gugat
BACA JUGA:5 Strategi BSI untuk Naikkan Kelas UMKM
Namun kali ini, penyebabnya jauh lebih menakutkan: teknologi itu sendiri.
Era AI: Efisien bagi Perusahaan, Ancaman bagi Pekerja
Lonjakan adopsi Artificial Intelligence (AI) dalam beberapa tahun terakhir memang telah meningkatkan produktivitas perusahaan raksasa seperti Amazon, Google, dan Meta.
Namun, di sisi lain, AI juga menciptakan gelombang ketidakpastian besar bagi jutaan pekerja, terutama di sektor kerah putih, seperti administrasi, layanan pelanggan, dan pengelolaan data.
BACA JUGA:Cek! Daftar Daerah UMP 2026 Tertinggi Jika Naik 10,5% Sesuai Tuntutan Buruh!
BACA JUGA: Sebelum Mayatnya Dimasukkan Karung, Rocky Marciano Ditembak Pelaku Menggunakan Senapan Angin
Pasar tenaga kerja di AS pun kini disebut mulai melemah, dengan tren PHK yang terus meningkat di sektor teknologi sepanjang 2025.
Para analis menilai, keputusan Amazon ini bisa menjadi “efek domino” yang mendorong perusahaan lain untuk melakukan langkah serupa, menggantikan tenaga manusia dengan algoritma cerdas dan robot otomatis.
Era Baru Kapitalisme Digital
Pakar ekonomi teknologi dari MIT, Dr. Alan Ferguson, menilai langkah Amazon ini menandai babak baru dalam kapitalisme modern.
BACA JUGA:Simak! Aturan Baru Mau Berangkat Haji Lagi, Boleh Daftar Setelah 18 Tahun!
“Dulu manusia takut kalah oleh mesin di pabrik, sekarang manusia kalah oleh algoritma,” ujarnya.
Amazon sendiri belum memastikan kapan gelombang PHK ini mulai berjalan.
Namun, sumber internal menyebutkan bahwa pengurangan karyawan akan dilakukan secara bertahap mulai akhir 2025.