“Meniti Masa Depan Bersih dan Hijau”, Proyek PSEL Palembang Sambut Energi Terbarukan”

BACAKORAN.CO - Pelaksanaan groundbreaking proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di Kota Palembang, mengalami keterlambatan. Mega proyek yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Palembang dan PT Indo Green Power. Saat ini, tengah di lakukan analisis dampak lingkungan (AMDAL) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). " Update terakhir sudah masuk, pembahasan persetujuan teknis limbah cair," kata Dr. Akhmad Mustain SSTP MSi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang. Meskipun mengalami beberapa keterlambatan, kajian AMDAL pendirian PSEL di nilai sangat kuat di Kementerian. BACA JUGA : Wanita Terkaya di Asia Tenggara, Kisah Sukses Dewi Kam dalam Bisnis Energi

Lahan PSEL 8 Hetar, Kawasan Keramasan

Yang menjamin bahwa tidak akan ada dampak lingkungan yang merugikan selama proses pengolahan sampah. "Awalnya kita perkirakan groundbreaking PSEL pada April-Mei kemarin," tegasnya. Proyek PSEL direncanakan akan dibangun di wilayah Keramasan, Kecamatan Kertapati, dengan proses pembangunan pabrik yang diperkirakan memakan waktu 18 bulan saja. Pabrik tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 8 hektar dan diperkirakan akan beroperasi mulai Desember 2024. "Nilai investasi PSEL ini mencapai Rp 2,1 Triliun," ungkapnya. Proyek PSEL dianggap sebagai salah satu pembangunan strategis nasional. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 35 tahun 2018 tentang percepatan pembangunan pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan. Proyek ini merupakan salah satu dari 12 kota yang menjadi pilot project pembangunan PSEL di Indonesia. Selain Palembang, kota-kota lain yang terlibat dalam proyek ini adalah Surabaya, Jakarta, Bandung, Tangerang, Tangerang Selatan (Tangsel), Solo, Makassar, Manado, Denpasar, dan Semarang. Kapasitas PSEL di Kota Palembang mencapai 20 Megawatt dan listrik yang di hasilkan akan di jual kepada PT PLN (Persero). Operasional PSEL akan mampu mengolah sekitar 1000 ton sampah per hari, dengan mayoritas sampah berasal dari rumah tangga di Kota Palembang. "Teknologi ini mampu mereduksi sampah hingga 90 persen," bebernya. Dengan menyisakan residu (FABA) sekitar 10 persen, yang terdiri dari bottom ash 8 persen yang dapat di gunakan sebagai bahan semen. Lalu fly ash 2 persen yang bisa di manfaatkan untuk bahan batako dan aspal. Pemerintah Kota Palembang telah menerapkan skema Build Own Operate (BOO) selama 20 tahun dengan PT Indo Green Power dari China untuk mengelola pengolahan PSEL. Hal ini di harapkan akan menjadi langkah maju bagi kota Palembang dalam penanganan sampah perkotaan. Walikota Palembang, H. Harnojoyo, berharap keberadaan PSEL ini akan menjadikan Palembang sebagai kota terdepan dalam pengelolaan sampah dan energi terbarukan di masa depan. Dengan adanya proyek ini, di harapkan Kota Palembang dapat menjadi contoh bagi kota-kota lainnya. " Dalam menjalankan inisiatif serupa demi menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari sampah," pungkasnya. (yud)

“Meniti Masa Depan Bersih dan Hijau”, Proyek PSEL Palembang Sambut Energi Terbarukan”

yudi sumeks

yudi sumeks


bacakoran.co - pelaksanaan groundbreaking proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (psel) di kota palembang, mengalami keterlambatan. mega proyek yang merupakan kolaborasi antara pemerintah kota palembang dan pt indo green power. saat ini, tengah di lakukan analisis dampak lingkungan (amdal) oleh kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (lhk). " update terakhir sudah masuk, pembahasan persetujuan teknis limbah cair," kata dr. akhmad mustain sstp msi, kepala dinas lingkungan hidup dan kebersihan (dlhk) kota palembang. meskipun mengalami beberapa keterlambatan, kajian amdal pendirian psel di nilai sangat kuat di kementerian. baca juga :

lahan psel 8 hetar, kawasan keramasan

yang menjamin bahwa tidak akan ada dampak lingkungan yang merugikan selama proses pengolahan sampah. "awalnya kita perkirakan groundbreaking pada april-mei kemarin," tegasnya. proyek psel direncanakan akan dibangun di wilayah keramasan, kecamatan kertapati, dengan proses pembangunan pabrik yang diperkirakan memakan waktu 18 bulan saja. pabrik tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 8 hektar dan diperkirakan akan beroperasi mulai desember 2024. "nilai investasi psel ini mencapai rp 2,1 triliun," ungkapnya. proyek psel dianggap sebagai salah satu pembangunan strategis nasional. berdasarkan peraturan presiden (perpres) no 35 tahun 2018 tentang percepatan pembangunan pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan. proyek ini merupakan salah satu dari 12 kota yang menjadi pilot project pembangunan psel di indonesia. selain palembang, kota-kota lain yang terlibat dalam proyek ini adalah surabaya, jakarta, bandung, tangerang, tangerang selatan (tangsel), solo, makassar, manado, denpasar, dan semarang. kapasitas psel di kota palembang mencapai 20 megawatt dan listrik yang di hasilkan akan di jual kepada pt pln (persero). operasional psel akan mampu mengolah sekitar 1000 ton sampah per hari, dengan mayoritas sampah berasal dari rumah tangga di kota palembang. "teknologi ini mampu mereduksi sampah hingga 90 persen," bebernya. dengan menyisakan residu (faba) sekitar 10 persen, yang terdiri dari bottom ash 8 persen yang dapat di gunakan sebagai bahan semen. lalu fly ash 2 persen yang bisa di manfaatkan untuk bahan batako dan aspal. pemerintah kota palembang telah menerapkan skema build own operate (boo) selama 20 tahun dengan pt indo green power dari china untuk mengelola pengolahan psel. hal ini di harapkan akan menjadi langkah maju bagi kota palembang dalam penanganan sampah perkotaan. walikota palembang, h. harnojoyo, berharap keberadaan psel ini akan menjadikan palembang sebagai kota terdepan dalam pengelolaan sampah dan energi terbarukan di masa depan. dengan adanya proyek ini, di harapkan kota palembang dapat menjadi contoh bagi kota-kota lainnya. " dalam menjalankan inisiatif serupa demi menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari sampah," pungkasnya. (yud)
Tag
Share