BACAKORAN.CO - Masjidil Aqsa, situs suci yang terletak di Yerusalem, telah menjadi pusat perdebatan dan ketegangan selama berabad-abad.
Salah satu alasan di balik konflik berkelanjutan ini adalah keyakinan dan tafsir yang berbeda tentang situs ini, terutama dalam konteks kuil Nabi Sulaiman.
Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah keyakinan bangsa Israel bahwa Kuil Nabi Sulaiman dan harta karunnya terkubur di bawah Masjidil Aqsa.
Kuil Sulaiman ini dipandang sebagai salah satu syarat untuk kedatangan Mesias atau "juru selamat" bagi bangsa Yahudi.
BACA JUGA:Apakah Perang Palestina-Israel Akan Meluas di Timur Tengah, Ini Negara Ikut Berperang Bersama Hamas?
Penting untuk dicatat bahwa pandangan ini sangat berbeda antara keyakinan Yahudi dan Islam.
Dalam pandangan Islam, Masjidil Aqsa adalah tempat suci ketiga setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Sebagian besar umat Islam tidak mengakui tafsir Yahudi tentang kuil tersebut dan menolak klaim-klaim yang mengecilkan pentingnya Masjidil Aqsa dalam keyakinan mereka.
Tak hanya itu, bangsa Yahudi percaya bahwa lokasi pasti kuil Nabi Sulaiman berada di bawah Dome of the Rock, situs yang dibangun selama masa Dinasti Umayyah.
Hal ini telah menciptakan konflik dan ketegangan, terutama ketika upaya digagas untuk menggali terowongan ke bawah Masjidil Aqsa untuk menemukan kuil tersebut.
Pertanyaan muncul: Berapa lama bangsa Yahudi akan melanjutkan upaya mereka untuk menggali terowongan di bawah Masjidil Aqsa? Dan bagaimana reaksi umat Islam di seluruh dunia dalam mempertahankan berdirinya Masjidil Aqsa?
BACA JUGA:Berikan Ribuan Makanan Gratis Untuk Tentara Israel, Tagar Boikot McDonald's Mengema di Lini Masa
Kekhawatiran akan nasib Masjidil Aqsa telah menciptakan ketegangan berkelanjutan antara komunitas Yahudi dan Muslim.
Perdebatan dan konflik terus berlanjut, mengingat pentingnya situs ini dalam keyakinan dan sejarah kedua komunitas tersebut.
Di masa depan, isu ini tetap menjadi sumber perselisihan dan perdebatan yang mendalam.
Umat Islam di seluruh dunia tetap bersatu dalam mempertahankan keberadaan dan makna penting Masjidil Aqsa bagi mereka.
Pertanyaan tentang apakah kuil Nabi Sulaiman akan ditemukan tepat di bawah Masjidil Aqsa sesuai dengan prediksi bangsa Yahudi tetap menjadi isu sensitif yang membutuhkan pendekatan diplomasi dan dialog yang bijak untuk mencari solusi yang adil dan damai.