Oleh karena itu, ketika seseorang mengalami gangguan penglihatan pada satu mata, terutama jika disertai dengan munculnya xanthelasma atau tanda plak di sekitar mata, ini dapat menjadi indikasi bahwa mereka mungkin memiliki masalah kolesterol tinggi.
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut dan pengelolaan kondisi ini guna mencegah dampak lebih lanjut pada kesehatan mata dan jantung.
3. Kram pada Tangan dan Kaki
Kram pada tangan dan kaki adalah gejala lain yang dapat terjadi akibat kolesterol tinggi. Hal ini disebabkan oleh gangguan aliran darah ke ekstremitas tubuh.
Kram pada tangan dan kaki yang terkait dengan kolesterol tinggi terjadi karena tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan masalah dalam aliran darah ke ekstremitas tubuh.
BACA JUGA:STOP MAKAN KEJU! 6 Makanan Meningkatkan Kolesterol Jahat
Berikut adalah penjelasan mengapa hal ini terjadi:
1. Plak Kolesterol
Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penumpukan plak aterosklerotik dalam pembuluh darah. Plak ini terdiri dari kolesterol, lemak, dan zat-zat lain yang menempel pada dinding pembuluh darah.
Seiring waktu, plak ini dapat menyempitkan lumen pembuluh darah, menghambat aliran darah yang lancar.
2. Ketidakcukupan Aliran Darah
Ketika plak kolesterol menyempitkan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke tangan dan kaki, aliran darah ke jaringan di ekstremitas tubuh menjadi tidak cukup.
Akibatnya, jaringan otot dan saraf di tangan dan kaki mungkin tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup untuk berfungsi dengan baik.
3. Kram dan Kesemutan
Ketidakcukupan aliran darah ini dapat menyebabkan kram otot dan sensasi kesemutan. Kram adalah kontraksi otot yang tidak terkendali dan dapat sangat menyakitkan.
BACA JUGA:7 Cara Menghindari Kolesterol di Usia Muda, Memang Efektif atau Hanya Gimmick?
Kesemutan adalah sensasi mati rasa atau perasaan "terjepit-jepit" yang mungkin timbul akibat kerusakan saraf akibat kurangnya pasokan darah.
Jadi, kram pada tangan dan kaki merupakan gejala fisik dari gangguan aliran darah yang dapat terjadi akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol tinggi dapat memengaruhi integritas pembuluh darah, membatasi aliran darah ke ekstremitas tubuh, dan menyebabkan gejala seperti kram dan kesemutan.
Penting untuk mengelola kadar kolesterol yang tinggi dengan mengikuti pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan terkadang obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.
4. Perubahan Warna Kulit dan Kuku
Kolesterol tinggi juga dapat memengaruhi penampilan kulit dan kuku. Perubahan warna kulit dan kuku menjadi lebih pucat atau kebiruan adalah tanda yang perlu diwaspadai.
BACA JUGA:Ubi Ungu, Pigmen Alami Dengan Antioksidan Tinggi, Lindungi Tubuh Dari Radikal Bebas
Perubahan warna kulit dan kuku menjadi lebih pucat atau kebiruan adalah gejala yang dapat terjadi akibat kolesterol tinggi. Hal ini disebabkan oleh gangguan aliran darah dan oksigen ke jaringan kulit dan kuku.
Berikut penjelasannya:
1. Penyumbatan Pembuluh Darah
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak kolesterol dalam pembuluh darah. Plak ini dapat menyebabkan penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah, termasuk pembuluh darah yang menyuplai darah ke jaringan kulit dan kuku.
2. Kurangnya Oksigen
Ketika pembuluh darah tersumbat atau menyempit, aliran darah dan pasokan oksigen ke jaringan kulit dan kuku menjadi terhambat. Kurangnya oksigen dapat mengubah warna kulit dan kuku menjadi pucat atau kebiruan.
BACA JUGA:Waspada! 8 jenis Sayuran Bagi Penderita Diabetes : Hindari Konsumsi Berlebihan
3. Iskemia
Perubahan warna ini bisa menjadi tanda iskemia, yaitu kondisi di mana jaringan tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi karena kurangnya aliran darah.
Ini dapat menyebabkan perubahan warna dan juga mengganggu kesehatan jaringan tersebut.
Jadi, perubahan warna kulit dan kuku menjadi lebih pucat atau kebiruan adalah akibat dari gangguan aliran darah dan kurangnya pasokan oksigen akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah.
Hal ini perlu diwaspadai karena dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit pembuluh darah perifer yang terkait dengan kolesterol tinggi.