BACAKORAN.CO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang mengingatkan masyarakat akan kembali munculnya kabut asap di Kota Palembang dan sekitarnya, khususnya di Provinsi Sumatera Selatan.
Kabut asap ini merupakan akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang marak terjadi, menyebabkan meningkatnya polusi udara dan penurunan kualitas udara di wilayah tersebut.
Sinta Andayani, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, menjelaskan bahwa peningkatan polusi udara dan kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang.
Yakni dampak dari karhutla yang terjadi beberapa hari belakangan, terutama di wilayah timur Sumatera Selatan, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI).
BACA JUGA:Umat Islam Terus Munajat, Shalat Istisqa' Mohon Rahmat Allah SWT Atasi Kabut Asap
Kondisi ini telah memicu penurunan kualitas udara, mengganggu kesehatan masyarakat dan aktivitas sehari-hari.
Kabut asap yang kini telah mulai menyelimuti wilayah Palembang ini, dapat dilihat dari perubahan jarak pandang yang signifikan. Sinta Andayani mengungkapkan,
"Pagi ini, jarak pandang hanya sekitar 500 meter pada pukul 6-7 pagi, dan sekitar pukul 8, jarak pandang meningkat menjadi sekitar 800 meter." kata Sinta.
Ini menunjukkan tingkat kepekatan kabut asap yang mengkhawatirkan.
BACA JUGA:Asap Kian Pekat! ini 7 Tips Menjaga Kesehatan dari Kabut Asap Karhutla
Situasi ini menjadi perhatian serius karena dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan aktivitas sehari-hari.
BMKG pun memberikan imbauan kepada warga untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.
Salah satunya adalah dengan menggunakan masker saat berada di luar rumah, terutama ketika kabut asap tebal menyelimuti wilayah.
"Kabut asap pekat yang terjadi, warga dihimbau untuk menggunakan masker dan menghindari aktivitas di luar rumah," tambah Sinta Andayani.
Tindakan ini penting untuk melindungi paru-paru dan sistem pernapasan dari dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh kabut asap.
BACA JUGA:Dampak Kabut Asap, Sekolah di Kota Ini Masuk Pukul 09.00 WIB
Selain itu, BMKG juga menyatakan bahwa kabut asap yang tebal dengan jarak pandang yang terbatas berpotensi mengganggu jadwal penerbangan.
Kota Palembang memiliki bandara yang menjadi akses utama bagi warga dan pergerakan logistik, sehingga adanya kabut asap dapat menyebabkan gangguan dalam jadwal penerbangan dan mungkin terjadinya delay.
Sumber utama dari kabut asap ini adalah karhutla, yang seringkali disebabkan oleh pembakaran lahan ilegal.
Karhutla telah menjadi permasalahan yang kronis di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama selama musim kemarau.
BACA JUGA:Dampak Kebakaran Lahan dan Kabut Asap di Kabupaten Muratara, Tantangan dan Upaya Penanganan
Upaya pencegahan dan penindakan tegas terhadap praktik-praktik ilegal yang menyebabkan karhutla menjadi sangat penting untuk menjaga kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
BMKG terus memantau situasi cuaca dan kualitas udara di wilayah Palembang serta memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi yang diberikan oleh BMKG.
Pemerintah juga diharapkan untuk terus meningkatkan upaya dalam penanggulangan dan pencegahan karhutla guna melindungi lingkungan dan kualitas udara yang lebih baik bagi warga Sumatera Selatan.