BACAKORAN.CO – Banyaknya perlintasan sebidang yang berada di tengah Kota Muara Enim Sumatera Selatan seringkali menimbulkan kemacetan lalulintas.
Terlebih saat ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) makin meningkatkan aktifitasnya khususnya untuk pengangkutan batubara milik PT Bukit Asam (PTBA).
Tak hanya itu, di perlintasan sebidang tersebut juga seringkali terjadi kecelakaan lalulintas yang menimbulkan korban jiwa.
Karena itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim mengajak duduk bersama PT KAI dan PT BA.
BACA JUGA:Polemik Ganti Rugi Lahan. Warga VS PT KAI. Siapa yang Pantas?
Pemkab Muara Enim berencana membangun 8 fly over atau underpas di perlintasan sebidang tersebut.
Dalam rapat yang dipimpin Asisten II Pemkab Muara Enin , Riswandar SH MH itu juga dihadiri perwakilan PT KAI dan PT BA tbk.
Rapat dilaksanakan di ruang rapat serasan sekundang, Senin 30 Oktober 2023.
Asisten II, H Riswandar SH MH mengatakan bahwa ada delapan perlintasan sebidang di dalam kota Muara Enim.
Dia merindikan lokasinya berada di Jalan Sumpah Pemuda, SMA Negeri 1 Muara Enim, Pelita Sari, Pelawaran, Rumah Tumbuh, Dusun Muara Enim, Gedung Kesenian dan Rukun Damai.
"Itu kita usulkan untuk dibuat fly over ataupun underpass,"kata Ruswandar.
"Biayanya tentu sangat besar. Kalau bisa semuanya terwujud namun sebagian saja terbangun sudah syukur,”imbuhnya.
“Karena aktivitas pengangkutan batubara sudah sangat padat," ujarnya.
BACA JUGA:Waduh, Rumah Sakit Besejarah Ini Bakal Ditutup, Ratusan Tenaga Honornya Ketar Ketir
Lanjutnya, jika tidak disegerakan maka akan terjadi kemacetan lalulintas lebih parah di dalam kota.
Karena setiap akan ada kereta api yang hendak melintas, pintu perlintasan di tutup hingga beberapa menit.
"Fly over itu tidak harus bagus, namun lebih penting melihat fungsinya. Kami sudah lihat dan studi tiru di Bandar Lampung,”katanya.
Karena itulah kata dia, perlu dilakukan kajian bersama dengan melibatkan PT KAI dan PT BA.
BACA JUGA:Katalog Promo Superindo: Belanja Murah Pas Gajian S.d 2 November 2023, ada Harga Spesial Lho...
"Membangun fly over ataupun underpass membutuhkan kajian karena berkaitan dengan masyarakat pembebasan lahan yang tentunya anggaran yang tidak sedikit," ungkapnya.
Perwakilan PT KAI, Adi Senjaya mengatakan pihaknya mendukung rencana pembangunan fly over ataupun underpass.