Faucette meninggalkan kenangan yang mendalam bagi tim medis yang telah berjuang bersamanya.
Faucette pertama kali mencari perawatan di Pusat Medis Universitas Maryland (UMMC) pada 14 September saat mengalami gagal jantung akut dan memerlukan resusitasi.
Keesokan harinya, dia mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk menjalani operasi xenotransplantasi sebagai upaya terakhir.
Kondisi kesehatannya yang rumit membuat transplantasi jantung manusia menjadi tidak mungkin dilakukan.
BACA JUGA:Cuaca Cerah Berawan Dominasi Menyelimuti Kota, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini
Istri Faucette, Ann Faucette, berbicara tentang kesempatan terakhir suaminya untuk membantu orang lain, "Dia adalah pria yang selalu memikirkan orang lain, terutama saya dan kedua putranya."
Jantung yang diberikan kepada Faucette telah dimodifikasi secara genetik untuk menghilangkan beberapa gen babi dan menambahkan gen manusia untuk mencegah penolakan.
Ini adalah langkah besar dalam perkembangan xenotransplantasi, yang berjanji memberikan harapan bagi pasien yang membutuhkan transplantasi organ di masa depan.
BACA JUGA:Gempa 6,6 M Guncang Kupang
Keluarga Faucette dan tim medis bersyukur atas kontribusi besar yang telah dibuat oleh Lawrence Faucette,
yang akan meninggalkan warisan penting dalam dunia medis.
Mereka mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk terus maju dalam bidang xenotransplantasi.
Ia berharap bahwa pengalaman ini akan memberikan harapan bagi banyak orang yang membutuhkan transplantasi organ di masa depan.
BACA JUGA:Waduh, Sudah Beberapakali Diusulkan Untuk Diganti, Akhirnya 11 Tiang Listrik PLN di Desa Ini Roboh
Umur, rezeki, dan jodoh manusia adalah takdir yang Tuhan tentukan, dan cerita Faucette menjadi bukti nyata akan keajaiban hidup yang tak terduga.