BACAKORAN.CO - Pj. Walikota Palembang, Drs. H. Ratu Dewa, M. Si, mendorong warganya untuk berpartisipasi dalam lomba gerakan menanam cabai kelurahan yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi di Kota Palembang.
Dewa mengungkapkan keprihatinannya terhadap kenaikan harga cabai yang berkontribusi terhadap inflasi di kota tersebut.
"Saat ini, harga cabai semakin meningkat, dan hal ini menjadi salah satu penyebab utama inflasi di kota Palembang," kata Dewa saat menyampaikan inisiatif ini pada Senin (6/11).
Melalui lomba menanam cabai ini, Dewa berharap masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah mereka, bahkan menggunakan polybag jika mereka tidak memiliki lahan yang cukup.
BACA JUGA:Harga Cabai Makin Pedas! Pegadang Dan Pembeli Sama Sama Mengeluh, Apa Solusi Pemerintah?
"Kami ingin melibatkan seluruh warga dalam gerakan ini. Bagi yang tidak memiliki lahan, mereka dapat menanam cabai dalam polybag. Kami akan memberikan hadiah kepada para pemenang lomba," tambahnya.
Sebelumnya, Dewa telah melakukan pengecekan langsung di pasar terkait dengan kenaikan harga bahan pokok.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa harga cabai berkisar antara Rp60-75 ribu per kilogram.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya stok cabai di pasaran dan hasil panen yang terbatas.
BACA JUGA:Ayah Jangan Marah Ya Kalau Gak Ada Sambal..., Harga Cabai Bikin Habis Uang Belanja Ibu
Permintaan yang tinggi saat ini juga menjadi salah satu faktor peningkatan harga cabai lokal, seiring dengan naiknya harga cabe di daerah Jawa.
Untuk perbandingan, harga cabai di beberapa daerah lain adalah sekitar Rp. 75.530 per kilogram di DKI Jakarta, Rp. 90.000 per kilogram di Bogor, dan Bekasi.
Dewa menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menjalin kerjasama dengan daerah produsen cabai melalui distributor.
Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan cabai dan menciptakan stabilitas harga.
BACA JUGA:Kian Pedas! Harga Cabe Tembus Rp 80 ribu per Kilogram
Dewa juga terus mendorong pelaksanaan gerakan menanam cabai di masyarakat melalui konsep office farming dan urban farming yang telah diterapkan selama ini.
"Produksi cabai rawit menurun karena dampak dari fenomena El Nino yang menyebabkan musim kemarau panjang. Untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga, kami mendorong masyarakat untuk menanam cabe di rumah atau di kantor," pungkasnya.
Gerakan menanam cabai kelurahan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar kota dan meningkatkan ketersediaan cabe lokal.
BACA JUGA:Menghadapi Ancaman DBD di Era Fenomena El Nino
Lomba ini juga menjadi cara yang kreatif untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di Palembang.