"Yang kecil tidak suka snack yang dibagikan, jadi tidak dimakan. Yang besar, yang SMP, suka dengan snack tersebut sehingga memakannya. Jadi yang kecil tidak sakit, yang besar mual dan muntah," katanya saat menunggu anaknya di RS Ar Bunda.
Dr Bagus, dokter umum RS Ar Bunda Prabumulih, menyebutkan bahwa hingga saat ini, sekitar 60-70 siswa telah ditangani di rumah sakit tersebut.
BACA JUGA:Perbedaan Anak Sekolah SMP Zaman Dulu vs Sekarang, Kenapa Lebih Tua Era 80-an? Begini Penjelasannya
" Mereka mengeluhkan masalah saluran pencernaan seperti muntah, mual, dan BAB cair," jelasnya.
Diagnosa awal menunjukkan pasien mengalami radang saluran cerna.
"Kemungkinan penyebabnya adalah keracunan makanan, namun ini hanya dugaan sementara. Investigasi lebih lanjut mungkin akan memakan waktu dua hingga tiga hari ke depan," tambahnya.
Kondisi korban dibagi dalam beberapa tahapan, mulai dari klinis ringan di mana pasien bisa dipulangkan dan mendapatkan perawatan rawat jalan.
BACA JUGA:Sebelum Memimpin Kota! Ratu Dewa Mengantar Anak Sekolah
Klinis berat di mana pasien mengalami muntah hebat lebih dari 10 kali dan memerlukan perawatan rawat inap dengan pemberian infus.
Fasmawati, Ketua Yayasan Ishlahul Ummah, menjelaskan bahwa SD IT dan SMP IT terbagi menjadi dua lokal di Prabumulih.
Pertama, di Kelurahan Karang Raja untuk SD kelas VI dan SMP, dan kedua di Jalan Sangkuriang, Kelurahan Muara Dua, untuk SD kelas I - kelas V.
BACA JUGA:Berani Langgar Peringatan Jokowi, Oknum Kepala Sekolah Ini Dilaporkan ke Bawaslu
Fasmawati baru menerima informasi sekitar pukul 12.20 yang mendapatkan chat dari manager.
"Posisi sebelum makan siang dan baru salat dzuhur ada beberapa anak yang muntah. Saya tanya konsumsi apa, katanya ada snack nya kue sus," tuturnya.
Meskipun demikian, dia memastikan bahwa kue sus yang dibagikan merupakan makanan yang baru dibuat sendiri oleh pihak yayasan.
BACA JUGA:Miris! Siswa Ini Tantang Guru Berkelahi, Berakhir Di Keluarkan Dari Sekolahnya