BACAKORAN.CO - Prabowo Subianto, calon presiden (capres) yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Tentu saja mendapatkan dukungan yang besar dari masyarakat Jawa Barat (Jabar) menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Berbagai survei dan data menunjukkan bahwa Prabowo tetap menjadi pilihan utama masyarakat Jabar ketimbang kandidat lain.
Salah satu survei yang dirilis oleh Polling Institute periode 25 – 28 Oktober 2023 menunjukkan bahwa duet KIM Prabowo - Gibran unggul 47,3 persen di wilayah Jabar.
BACA JUGA:Apakah Kamu Tahu, Ciri Orang Sukses Itu Selalu Bangun Pagi, Kok Bisa?
Angka tersebut hampir dua kali lipat dari perolehan pasangan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Jabar yang hanya sebanyak 23,7 persen.
Dukungan kepada Prabowo juga datang dari berbagai lapisan masyarakat Jabar, mulai dari petani, buruh, pegawai swasta, hingga guru dan dosen.
Prabowo sukses menggenggam dukungan sebesar 30,4 persen, disusul Ganjar dengan 29,1 persen dan Anies 22,8 persen.
Lalu, pada kelompok pemilih yang bekerja sebagai pegawai swasta hingga guru/dosen serta profesional, Prabowo mayoritas masih mendapatkan dukungan tertinggi dengan total 41,5 persen.
BACA JUGA:Napoleon, Film Perancis Populer Bakal Tayang November Ini, Ternyata Seperti Ini Lho Sinopsisnya
Selain itu, Prabowo juga mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh-tokoh Jabar yang memiliki pengaruh dan kapasitas di daerah tersebut.
Beberapa di antaranya adalah mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang bergabung dengan Partai Gerindra, mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang secara otomatis merapat ke kubu Prabowo karena masuknya Golkar ke dalam KIM, dan beberapa tokoh kunci lainnya.
Dengan demikian, Prabowo Subianto memiliki peluang yang besar untuk memenangkan Pilpres 2024 di Jabar, yang merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia.
Prabowo dinilai telah memiliki basis massa yang kokoh dan loyal di Jabar, serta mampu menarik simpati dari berbagai kalangan masyarakat.
BACA JUGA:Rupiah Bak Roller Coaster, Saatnya Beli atau Jual Dolar?