Sementara Presiden Iran Ebrahim Raisi memuji kelompok militan Islam Palestina Hamas karena berperang melawan Israel dan mendesak negara-negara Islam untuk menjatuhkan sanksi minyak dan barang terhadap Israel.
"Tidak ada jalan lain selain melawan Israel. Kami mencium tangan Hamas atas perlawanannya terhadap Israel," kata Raisi dalam pidatonya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan konferensi perdamaian internasional untuk menemukan solusi permanen atas konflik antara Israel dan Palestina.
"Apa yang kita butuhkan di Gaza bukanlah jeda selama beberapa jam, melainkan kita memerlukan gencatan senjata permanen," kata Erdogan pada pertemuan puncak tersebut.
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengatakan negaranya, tempat beberapa pemimpin Hamas bermarkas, berusaha menengahi pembebasan sandera Israel dan berharap gencatan senjata kemanusiaan akan segera tercapai.
"Sampai kapan masyarakat internasional akan memperlakukan Israel seolah-olah mereka berada di atas hukum internasional?" Dia bertanya.
Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan kepada wartawan bahwa tidak akan ada pembicaraan mengenai masa depan Gaza kecuali "pembicaraan mengenai gencatan senjata segera".
KTT tersebut juga menuntut diakhirinya pengepungan Gaza, akses terhadap bantuan kemanusiaan, dan penghentian penjualan senjata ke Israel.
BACA JUGA:Kata Helmi Yahya, Supaya Hidup Terasa Bahagia, Kurangin 6 Hal Berikut ini
Timur Tengah berada dalam situasi genting sejak pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Sejak itu, Israel telah meningkatkan serangannya di Gaza, di mana 11.078 orang telah terbunuh pada hari Jumat, 40% di antaranya adalah anak-anak.