BACAKORAN.CO - Melaui kehidupan yang penuh maka perjalanan hidup yang kadang penuh misteri, mencapai usia 40 tahun adalah perjalanan yang tak terelakkan dan seringkali dianggap sebagai batas antara kedewasaan dan spiritual.
Seiring dengan bertambahnya usia, banyak dari kita merasa dorongan untuk merenung, mencari makna yang lebih dalam, dan mendekatkan diri kepada sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.
Salah satu panduan berharga untuk perjalanan spiritual ini dapat ditemukan dalam ajaran agama, dan di sinilah KH. Maimun Zubair menjelaskan sebagai seorang pemimpin rohaniah yang memberikan petunjuk berharga, terutama bagi mereka yang telah memasuki usia 40 tahun ke atas.
Usia 40 tahun seringkali dianggap sebagai titik balik penting dalam kehidupan, di mana pertimbangan mengenai kehidupan masa depan, makna eksistensi, dan hubungan dengan Tuhan menjadi lebih mendalam.
BACA JUGA:Angker! Mistik Selasa Kliwon Dalam Tradisi Jawa
KH. Maimun Zubair, seorang ulama terkemuka, memberikan perspektif unik mengenai bagaimana menghadapi fase ini dengan kedamaian dan keberkahan.
Beliau berpendapat bahwa, pada usia ini, tidak perlu lagi dibebani dengan ibadah-ibadah yang berat secara fisik.
Sebaliknya, beliau menekankan pentingnya kualitas dalam menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan hati yang tulus.
Salah satu ajaran utamanya adalah menjaga salat lima waktu dengan tertib. Meskipun tubuh mungkin mulai merasakan tanda-tanda kelemahan, semangat untuk melaksanakan kewajiban agama tetap menjadi pusat perhatian.
Menurut KH. Maimun Zubair, penting untuk mengamalkan zikir atau wirid tertentu setelah menunaikan salat.
BACA JUGA:Budaya Jawa! Lima Weton ini Memiliki Kekuatan Mistik yang Kuat : Percaya ?
Beliau mencontohkan sebuah zikir yang tidak hanya meresapi keberadaan kita, tetapi juga merangkul ketentraman spiritual:
"Ya Allah, Engkaulah yang memberi keselamatan, petunjuk, dan rahmat. Engkaulah sumber segala kebaikan. Hidupkanlah kami dengan petunjuk dan rahmat-Mu.
Kami memohon agar Engkau menjadikan kami sebagai hamba-Mu yang mendapat petunjuk dan rahmat-Mu."
Zikir ini, menurut KH. Maimun Zubair, memiliki keutamaan yang dapat membawa seseorang kepada keadaan Husnul Khatimah, yaitu akhir kehidupan yang baik di sisi Allah.