BACAKORAN.CO - Roket-roket ditembakkan ke arah kedutaan besar Amerika Serikat di Baghdad. Sejauh ini dikhabarkan tidak ada korban jiwa.
Ledakan terdengar Jumat pagi (8/12) waktu setempat di dekat Zona Hijau ibukota Irak yang dijaga ketat, wilayah yang menampung institusi tersebut.
Tentara dan instalasi AS di seluruh wilayah telah diserang merespon Washington yang mendukung pemboman Israel di jalur Gaza.
Mengutip dari pejabat militer AS dan Irak yang tidak dapat disebutkan namanya, diinformasikan bahwa roket mendarat di pinggiran distrik perumahan pemerintah dan gedung-gedung diplomatik saat fajar.
BACA JUGA:Roket Hizbullah Gempur Kibbutz Yiftah, Targetkan Perangkat Pengintai Tentara Israel
Pejabat keamanan Irak mengatakan ada 14 roket Katyusha ditembakkan dan sebagian menghantam dekat salah satu gerbang kedutaan, yang lain jatuh ke sungai Tigris di dekatnya.
Pejabat itu mengatakan serangan roket menyebabkan kerusakan material tetapi tidak ada korban jiwa.
Sejumlah video yang beredar di media social, Pada saat serangan tersebut terjadi.
Suara sirene terdengar sebagai peringatan untuk berlindung, tampak roket berhasil mendarat di dekat kedutaan AS.
Di video lain, sirene terdengar meraung selama serangkaian ledakan didekat gedung tersebut.
BACA JUGA:Sirene Meraung Serangan Roket Menghujani Israel, Ini Korban Jiwa Yang Jatuh!
Terlihat pula ledakan terjadi di belakang area zona diplomatik Baghdad.
Sebuah pernyataan kedutaan AS mengkonfirmasi bahwa "dua tembakan roket" ditembakkan ke kompleks pada pukul 4:15 pagi.
"Indikasinya adalah serangan itu diprakarsai oleh milisi yang bersekutu dengan Iran," kata seorang juru bicara. "Kami sekali lagi menyerukan kepada pemerintah Irak. untuk melakukan upaya yang maksimal untuk melindungi personel dan fasilitas mitra diplomatik dan koalisi.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani meminta pasukan keamanan untuk menyelidiki kelompok yang berada di balik serangan itu, melabelinya sebagai "tindakan terorisme" yang merusak stabilitas negara, keamanan internal dan reputasi politik.
BACA JUGA:Israel Perintahkan Evakuasi Saat Serangan Gencar di Gaza Bakal Meluas
Kelompok-kelompok Irak yang mendukung Palestina telah berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Israel dan sekutu dekatnya AS atas perang mematikan yang terjadi di Gaza.
Menurut Pentagon, sejak perang Gaza meletus pada 7 Oktober, pasukan AS yang dikerahkan di Irak dan Suriah telah diserang setidaknya 66 kali, menyebabkan cedera pada lebih dari 60 personel. Sampai sekarang, misi diplomatik telah terhindar.
AS membalas serangan-serangan ini dan menuduh Iran "secara aktif memfasilitasi" serangan roket dan pesawat tak berawak oleh kelompok-kelompok proksi yang didukung Iran pada pasukannya.
Pada bulan November, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan bahwa Washington tidak menginginkan konflik lebih lanjut, namun menyatakan bahwa serangan yang didukung oleh Iran terhadap pasukan AS tidak dapat diterima dan harus dihentikan.
BACA JUGA:Serangan Bom saat Misa Katolik di Filipina Menewaskan Empat Orang.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan Teheran "tidak memberi perintah kepada kelompok-kelompok perlawanan di seluruh wilayah atau menghentikan mereka mengambil keputusan di negara mereka sendiri berdasarkan kepentingan mereka sendiri".
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jumat tersebut.