Bukan yang Utama! Berikut 7 Aspek dan Refleksi Diri terhadap Pergantian Tahun Baru Menurut Ajaran Islam

Senin 11 Dec 2023 - 18:51 WIB
Reporter : Syaidina Rizki
Editor : Hendra Agustian

BACAKORAN.CO - Perayaan Tahun Baru, yang dalam konteks kalender masehi ditandai oleh pergantian tahun baru dari 31 Desember ke 1 Januari, tidak memiliki makna keagamaan khusus bagi umat Muslim dalam tradisi Islam.

Islam memiliki kalender Hijriah yang dimulai dari peristiwa Hijrah (pindahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah) sebagai referensi dalam menentukan waktu-waktu ibadah dan perayaan.

Meski demikian, ada sebagian aspek dan refleksi yang dapat dipertimbangkan dalam menyambut Tahun Baru bagi umat Muslim!

1. Penghargaan terhadap Waktu

Islam mengajarkan penghargaan yang tinggi terhadap waktu.

BACA JUGA:MEMBLUDAK! PT KAI Siapkan 2,2 Juta Tempat Duduk, Sambut Libur Natal dan Tahun Baru. Pesan Tiket Kereta Api!

Walaupun pergantian tahun dalam kalender masehi bukanlah momen keagamaan dalam Islam, umat Muslim diajarkan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan melakukan amal shaleh di setiap kesempatan.

2. Refleksi dan Pembaruan Diri agar Lebih Baik

Tahun Baru bisa menjadi waktu yang baik bagi umat Muslim untuk merenungkan perjalanan spiritual mereka selama setahun terakhir dan membuat niat untuk memperbaiki diri di masa yang akan datang.

Konsep ini bisa melibatkan perencanaan untuk meningkatkan kualitas ibadah, hubungan sosial, dan moralitas.

3. Pemberdayaan Pribadi

Momen pergantian tahun dapat menjadi waktu yang cocok untuk menetapkan tujuan dan aspirasi baru dalam hidup.

BACA JUGA:Bersolek, Halloween Sambut Natal dan Tahun Baru, Pusat Berburu Selfie!

Umat Muslim dianjurkan untuk memiliki tujuan yang positif, baik dalam pengembangan pribadi maupun kontribusi kepada masyarakat.

4. Berbuat Baik, Bersedekah, atau Beramal

Kategori :