Bersihkan Sumur Bisa Lemas dan Sebabkan Kematian, Ini Kemungkinan yang Menjadi Penyebabnya

Kamis 14 Dec 2023 - 15:06 WIB
Reporter : abdul kholid
Editor : Doni Bae

BACAKORAN -- Sudah beberapakali terjadi di Sumatera Selatan, warga yang membersihkan sumur, tiba-tiba lemas dan menyebabkan kematian.

Bahkan karena tidak mengetahui penyebabnya, warga lain yang berusaha menolong dengan masuk ke dalam sumur ikut menjadi lemas.  

Lambanya pertolongan dan tidak memiliki alat penyelamatan, membuat korban yang lemas tak terselamatkan dan meninggal dunia.

Senin 11 Desember 2023, sekira pukul 16.30 WIB, kasus warga meninggal di dalam sumur terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.

BACA JUGA:3 Warga OKU Timur Tewas di Dalam Sumur, Sempat Lemas Diduga Akibat Kekurangan Oksigen

BACA JUGA:HEBOH! Keracunan Gas Metana, Warga Tewas Dalam Sumur

3 warga di Dusun 1 RT 02, Desa Bandar Jaya, Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur,  tewas saat membersihan sumur tua.

Ketiga korban yaitu Solikin (35) dan Adi Saputra (32), warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan BP Peliung. Dan Dimas Prayoga (27), warga Desa Sriwangi, Kecamatan Semendawai Suku III, Kabupaten OKU Timur.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU Timur, Fery Hadiansyah ketika diminta tanggapannya soal penyebab warga tewas  di dalam sumur mengatakan bahwa banyak kemungkinan yang bisa menjadi penyebabnya.

"Jika sumur sudah lama dan pernah kering,  kemudian bisa tibul gas dari dalam sumur,"katannya.

BACA JUGA:Pergi ke Kebun Tak Pulang-pulang Ternyata Mengapung di Dalam Sumur

BACA JUGA:Waduh, Hendak Mendaftar KPPS, Banyak yang Namanya Dicatut jadi Anggota Parpol

Gas yang mungkin muncul kata dia diataranya  Hidrogen Sulfida (H2S). Gas yang beracun ini tidak bewarna, tapi berbau seperti telur busuk.

Lalu kemungkinan juga Karbon monoksida (CO). "Jika itu gas CO paling lama 5 menit manusia akan tidak benafas. Tapi jika sumur sumur dangkal daerah rawa itu gas CH4 atau gas metan," terangnya.  "Untuk kasus di Bandar Jaya kemungkinan besar adalah gas CO," katanya.

Menurutnya, carbon nonoksida terbentuk karena pembakaran yang tidak sempurna antara carbon monoksida dan oksigen.

Ia mngatakan keracunan karbon monoksida sukar di diagnosa karena gejalanya mirip dengan sakit flu.

BACA JUGA:Kemenag Gelar Seleksi Kompetensi Bidang CPNS pada 19 Desember 2023, Cek Daftar Pesertanya di Sini

Yakni didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, lelah, ruam merah pada kulit, berkeringat banyak, pyrexia, pernapasan meningkat, mental dullness dan konfusion, gangguan penglihatan, konvulsi, hipotensi, takikardia, myocardinal, ischamea.

"Kemungkinan dapat terjadi kematian akibat sukar bernafas ," jelasnya.

Kematian terhadap kasus keracunan karbon monoksida disebabkan oleh kurangnya oksigen pada tingkat selular (cellular hypoxia).

"Sel darah merah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain. Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain," katanya.

BACA JUGA:Seragam Sekar Arum Sari Lambang Kesucian Jamaah Haji 2024, Ini Filosofinya..

Guna mencegah tumbangnya korban jiwa lagi seperti di Desa Bandar Jaya ini, penggali atau orang yang hendak turun ke sumur harus mengetahui Standar Operasi Pengerjaan (SOP).

Misalnya, kata dia sumur disiram air dulu agar gas yang ada dibawah naik keatas.  "Lalu masukkan lampu atau lilin yang dihidupkan kemudian turunkan ke bawah sumur, kalau mati berarti dibawah sumur Oksigennya rendah,"katanya.

"Jika api pada lilin tersebut mati, sumur itu jangan dimasuki oleh manusia, segera ditimbun karena di dasar sumur kemungkinan besar ada gas beracun," jelasnya.

Untuk pencegahan secara umum, lanjut kata Fery  disa lakukakn menggunakan blower lalu semprotkan udara kedalam sumur. Sehingga akan mengganti udara di dalam lubang sumur. Bisa juga dengan menyemprotkan air ke dalam sumur secukupnya.

BACA JUGA:Pasca The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG dan Rupiah Kompak Perkasa

"Selanjutnya bisa juga menggunakan binatang dengan cara mengikat binatang tersebut. Kemudian pelan-pelan masukan kedalam sumur sampai ke dasar,  tapi jangan sampai masuk ke air. Diamkan beberapa menit dan angkat jika binatang yang diikat mati berarti sumur tersebut beracun,"jelasnya.

Diwartakan sebelumnya, 3  warga Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Senin 11 Desember 2023, sekira pukul 16.30 WIB tewas di dalam sumur.

Sebelum tewas, diduga mereka sempat lemas akibat kekurangan oksigen.

Peristiwa yang menghebohkan itu terjadi  di Desa Bandar Jaya, Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur.

BACA JUGA:Klaim Kuy! Kode Redeem Game PUBG Mobile Terbaru Desember 2023 Dapetin Beberapa Hadiah Menarik Ini

Salah seorang saksi mata sekaligus pemilik sumur yaitu Suyono kepada polisi menjelaskan bahwa sore itu sekira pukul 16.00 WIB, ia bersama ketiga korban membersihkan sumur yang lama tidak digunakan.

Rencananya sumur dengan kedalaman sekira 5 meter itu akan di bersihkan dan di perdalam.

Awalnya Ahmad Solihin yang masuk ke dalam sumur. Namun sesampainya di dasar sumur, tak berapa lama kemudian pria itu tiba-tiba lemas.

Melihat hal itu,  Dimas dan Adi  berusaha menolong dengan masuk ke dalam sumur. Tapi setelah masuk ke dalam sumur, keduanya juga ikut pingsan dan terjatuh ke dalam sumur.

BACA JUGA:The Fed Tahan Suku Bunga, Pertanda Berakhirnya Tren Kenaikan?


Mengetahui kejadian itu, Suyono panik dan  tidak berani turun ke dalam sumur. Dia meminta bantuan warga sekitar dan Ketua RT  setempat.

Kategori :