BACAKORAN -- Akibat cuaca buruk, ombak perairan Sungai Musi di Desa Upang Mulia yang berbatasan dengan Upang Marga Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan menelan korban.
Sabtu sore, 16 Desember 2023 perairan yang biasanya tenang itu tib-tiba berombak. Angin bertiup kencang sementara langit diselimuti awan hitam. Ini diduga karena pengaruh peralihan cuaca dari kemarau ke musim hujan.
Nahasnya ketika itu, ombak menghantam sebuah perahu ketek yang biasa digunakan warga sebagai alat transportasi.
Akibatnya perahu ketek yang ketika itu mengangkut 6 penumpang terbalik dan seluruh penumpangnya tercebur ke sungai.
BACA JUGA:TRAGIS! Pantai Parangtritis Nyaris Telan Korban, Berwisata Sembilan Pelajar Terseret Ombak
BACA JUGA:2 Pemancing Penumpang Perahu Getek yang Ditabrak Tug Boat Ditemukan
4 orang berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi sungai. Mereka yaitu Siti (25), Idris, Hasanudin dan Pahri.
Sementara 2 lainnya bernasib kurang beruntung. Seorang penumpang masih balita yaitu Pani yang beru berusia delapan bulan meninggal dunia.
Sementara seorang penumpang lainnya yaitu Wahali (44) yang merupakan orang tua Pani, setelah kejadian belum ditemukan..
Tim SAR gabungan yang mendapat informasi itu, berapa saat setelah kejadian langsung melakukan pencarian terhadap korban.
Petugas menyisir perairan itu menggunakan perahu dibantu nelayan lainnya.
BACA JUGA:Bagi Lulusan SMA, Ini Peluang Bekerja di PJLP DISPUSIP, Segera Daftar!
BACA JUGA:Pemuda Desa Produksi Senjata Api Rakitan di Rumahnya, Bukti yang Ditemukan Memperkuat Dugaan Polisi
"Perahu ketek itu ditumpangi enam orang yang masih satu keluarga," ujar Subandi, Camat Makarti Jaya.
Sebelum kejadian kata Subandi, ke 6 orang tersebut menggunakan perahu ketek dari Parit 7 RT 4 Dusun 01 Desa Upang Mulya Kecamatan Makarti Jaya hendak menuju Desa Sri Mulyo Kecamatan Air Salek.
Namun saat di perjalanan, kondisi cuaca kurang mendukung karena ombak tinggi disertai angin kencang. "Ketika sampai di lokasi kejadian, perahu ketek diterjang ombak hingga terbalik di tengah sungai, "ujarnya.
Keenam korban panik dan berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Korban Pani yang masih berusia delapan bulan saat kejadian diduga terlepas dari pegangan orang tuanya.
BACA JUGA:Jangan Ngeyel, Tempat Ibadah Bukan Tempat Kampanye, Tapi Kalau Untuk Beginian Gak Apa-Apa
BACA JUGA:Hebat, Pemilu 2024 Pindah Partai Politik Tapi Anggota DPRD ini Tak Bisa di PAW, Ternyata Ini Penyebabnya
Balita itu tenggelam dan ditemukan meninggal dunia di sekitar lokasi kejadian. Sementara Wahali yang merupakan orang tua Pani belum ditemukan.
Selanjutnya korban Pani di bawa ke rumah duka untuk dimakamkan ditempat pemakaman umum."Telah dimakamkan di TPU setempat, "tuturnya.
Sampai saat ini kata Subandi, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban yang hilang." masih dalam pencarian, "katanya.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar dapat berhati hati dan waspada, karena kondisi saat ini kurang mendukung.
BACA JUGA:Mantab Demi Jaga Netralitas, Polri Lakukan Patroli Cyber
Sementara itu, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra Sik melalui Kasat polairud Banyuasin IPTU Disa Javier Suwatra Putra mengatakan kalau pihaknya bersama tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban yang hilang.
"Iya, korban hilang atas nama Wahali itu merupakan orang tua dari korban Pani," ucapnya.