BACAKORAN.CO - Sebuah hasil survei yang dirilis oleh AirHelp menempatkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai salah satu dari sepuluh bandara terburuk di dunia.
Dalam daftar tersebut, Bandara Ngurah Rai menempati posisi 189 dari seluruh bandara yang dinilai, menandakan posisi terbawah keenam.
Berdasarkan penilaian survei, Bandara Ngurah Rai mendapatkan skor keseluruhan sebesar 6,55 poin.
Tingkat keterlambatan pemberangkatan juga dinilai tinggi dengan hanya meraih 5,5 poin.
BACA JUGA:Hendak Nyalip, Mobil Tabrak Petani Sayur yang Menuntun Sepeda, Mobil Masuk Sawah yang Ditabrak Tewas
BACA JUGA:Alhamdulillah, Alumni UNSRI Sukses Mendirikan Sekretariat IKA UNSRI di Jakarta
Meski demikian, bandara ini mendapatkan penilaian cukup tinggi untuk kepuasan pelanggan dan fasilitas pelengkap, masing-masing mendapatkan 7,9 dan 8,3 poin.
PT Angkasa Pura (AP) I meragukan hasil survei AirHelp tersebut. Rahadin Yugisworo, Vice President Corporate Secretary PT AP I, menyatakan keraguan terhadap metode survei yang digunakan oleh lembaga tersebut.
Menurutnya, AP I hanya mengakui dua lembaga survei sebagai rujukan, yaitu Airports Council International (ACI) & Skytrex dan INACA.
BACA JUGA:Wow, 2000 Anak Ikuti Program Khitan Massal, Tersebar di 11 Provinsi di Indonesia, Ini Inisiatornya
BACA JUGA:Perayaan Natal, Rusia Serang Kherson, Presiden Ukraina: Teroris Brutal
Rahadin menegaskan bahwa 11 bandara di bawah naungan AP I baru-baru ini mendapatkan penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional.
Sebagai contoh, Bandara Ngurah Rai meraih penghargaan dari ACI dengan kategori Best Airport of 15 to 25 Million Passanger in Asia Pasific dan Director General's Roll of Excellence.
Rahadin juga mengungkapkan kekagetannya terhadap penilaian terhadap Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang masuk dalam daftar bandara terburuk.