BACAKORAN.CO - Kembang api telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan malam pergantian tahun di berbagai belahan dunia.
Seiring berjalannya waktu, sejarah dan budaya kembang api telah berkembang menjadi tradisi yang kaya dan memukau.
Mari kita menjelajahi keindahan yang melekat pada fenomena ini.
1. Sejarah Kembang Api
Sejarah kembang api dapat ditelusuri kembali hingga zaman Tiongkok kuno, sekitar abad ke-7 hingga ke-9 Masehi.
BACA JUGA:Warga Palembang Dilarang Nyalakan Kembang Api dan Petasan saat Malam Tahun Baru, Apa Alasannya?
Kembang api awalnya digunakan oleh para alkimia untuk mengejar cita-cita keabadian.
Mereka menggabungkan bahan kimia seperti bubuk hitam, belerang, dan arang untuk menciptakan efek bercahaya yang spektakuler.
Dengan eksplorasi maritim dan hubungan perdagangan, kembang api merambat ke Timur Tengah, Eropa, dan kemudian ke seluruh dunia.
Di Eropa, kembang api diperkenalkan pada abad ke-13 oleh para penjelajah Marco Polo dan ibu kota Venesia, yang menjadi pusat inovasi dalam pembuatan kembang api.
BACA JUGA:Closing Ceremony Piala Dunia U-17 Sederhana, Hanya Ada Kembang Api, Katanya Arahan dari Sini Loh
2. Budaya Kembang Api di Seluruh Dunia
Kembang api tidak hanya menjadi simbol perayaan malam pergantian tahun, tetapi juga telah menyatu dalam berbagai budaya di seluruh dunia.
Di Jepang, misalnya, Hanabi, yang berarti kembang api, digunakan dalam berbagai perayaan tradisional seperti festival Obon.
Di India, Diwali, festival cahaya, melibatkan penggunaan kembang api sebagai bagian penting dari perayaan.