BACAKORAN.CO - Harimau Sumatera, juga dikenal sebagai Panthera tigris sumatrae, adalah salah satu spesies kucing besar yang terancam punah.
Saat ini, populasi harimau Sumatera menjadi perhatian global karena terus mengalami penurunan drastis.
Pada tahun 2019, diperkirakan hanya ada sekitar 400 hingga 600 harimau Sumatera yang tersisa di alam liar.
Penyebab utama penurunan populasi harimau Sumatera melibatkan kerusakan habitat alami mereka.
BACA JUGA:Waw! Pria Ini Ngaku Sudah Membunuh 150 Ekor Harimau, Mengaku Bersalah Tebus Dosa Dengan Cara Ini
Deforestasi yang disebabkan oleh ekspansi pertanian, perambahan hutan, dan konversi lahan menjadi perkebunan menyebabkan hilangnya habitat yang sangat dibutuhkan oleh harimau Sumatera.
Wilayah Sumatera yang semakin menyusut dan terfragmentasi membuat harimau kesulitan mencari makan, berpasangan, dan menghindari konflik dengan manusia.
Selain itu, perdagangan ilegal dan pemburuan harimau Sumatera untuk keperluan tradisional dan pasar gelap turut menyumbang pada penurunan jumlah populasi.
Bagian tubuh harimau, seperti tulang dan kulit, seringkali diambil untuk dijual ilegal, sedangkan gigi dan cakar mereka dicari sebagai trofi oleh para pemburu.
BACA JUGA:Harimau Sumatera, Populasinya Terus Berkurang Namun Masih Terpantau di Wilayah Sumatera Selatan
Langkah-langkah konservasi telah diambil untuk melindungi harimau Sumatera.
Beberapa kawasan dilindungi telah didirikan, dan upaya pemulihan habitat tengah dilakukan.
Pelestarian juga melibatkan pendekatan pendidikan masyarakat, pengawasan ketat terhadap perdagangan ilegal, dan upaya untuk mengurangi konflik antara harimau dan manusia.
Meskipun ada upaya untuk melindungi harimau Sumatera, tantangan yang dihadapi tetap besar.
BACA JUGA:Staf Rumah Dinas Bupati Tak Yakin 2 Rusa yang Mati Karena Diterkam Harimau, Lalu Jejak Hewan Apa?