Ekuador Kacau! Serangan Teroris Terjadi yang Dilakukan oleh Geng Narkoba.

Kamis 11 Jan 2024 - 00:15 WIB
Reporter : Husni M
Editor : Husni M

BACAKORAN.CO - QUITO, Orang-orang bersenjata dengan membawa bahan peledak menyerbu sebuah stasiun TV di Ekuador pada hari Selasa 9 Januari 2024.

Selama gelombang kekerasan terjadi di seluruh wilayah negaranya mendorong Presiden Daniel Noboa untuk menyebut 22 geng yang terlibat sebagai organisasi teroris akan diburu oleh pihak militer.

Saat ini Polisi telah menangkap 13 orang yang menerobos masuk ke studio TC saat siaran langsung, sementara di tempat lain setidaknya tujuh petugas polisi diculik dan ada juga beberapa ledakan terjadi.

BACA JUGA:Perayaan Natal, Rusia Serang Kherson, Presiden Ukraina: Teroris Brutal

Noboa, yang mulai menjabat pada November berjanji untuk membendung kekerasan terkait narkoba, dengan mengumumkan keadaan darurat 60 hari  pada hari Senin sebagai tanggapan atas kekerasan di penjara.

Termasuk penyanderaan sipir penjara oleh narapidana serta pelarian pemimpin geng Los Choneros Adolfo Macias selama akhir pekan.

BACA JUGA:Sebut Warga Indonesia Teroris, Presenter TV Israel Kena Mental Lalu Mohon Ampun Setelah di Ulti Netizen

Dalam dekrit yang kemudian direvisi pada hari Selasa, Noboa mengakui "konflik bersenjata internal" dan mengidentifikasi hampir dua lusin geng sebagai kelompok teroris, termasuk Los Choneros.

Pemerintah mengatakan kekerasan itu merupakan reaksi terhadap rencana Noboa untuk membangun penjara baru dengan keamanan tinggi dan memindahkan para pemimpin geng yang dipenjara. 

"Mereka telah menciptakan gelombang kekerasan untuk menakut-nakuti rakyat," ujar Laksamana Jaime Vela, kepala komando gabungan angkatan bersenjata, menambahkan bahwa keputusan itu membuat geng menjadi sasaran militer.

BACA JUGA:Bujug! 59 Tersangka Teroris Ditangkap Gegara Ini

Pemindahan para pemimpin geng ke penjara sebelumnya menyebabkan kekerasan, dengan ratusan narapidana terbunuh dalam beberapa tahun terakhir. Perang geng atas rute penyelundupan kokain yang menguntungkan juga memicu ketidakstabilan disana.

Peru juga mengumumkan keadaan darurat di sepanjang perbatasannya dengan Ekuador, sementara negara-negara Amerika Selatan lainnya Brasil, Kolombia dan Chili semuanya menyatakan dukungan untuk pemerintah Noboa, dan saat ini China menutup sementara kedutaan dan konsulatnya sampai pemberitahuan lebih lanjut.

BACA JUGA:Diduga Mau Rusuh Jelang Pilpres, Puluhan Teroris Dicokok Densus 88

Ambil alih Siaran langsung disebuah Studio TV

Kategori :